10
2.2.4 Definisi Wayang
Wayang adalah seni tradisional Indonesia yang terutama berkembang
di Jawa. Istilah wayang berasal dari kata Ma Hyang yang artinya menuju
yang berpandapat bahwa istilah wayang berasal dari bahasa Jawa yakni
ayang-ayang (bayangan).
Hal ini disebabkan karena yang menonton
wayang berada di belakang kelir (tabir kain putih sebagai gelanggang
permainan wayang), sehingga hanya bayangannya saja terlihat setelah
terkena sinar belencong (lampu di atas kepala sang dalang). Arti lain dari
bayangan angan-angan yakni menggambarkan bahwa nenek moyang atau
orang terdahulu dalam angan-angan. Oleh karena itu dalam menciptakan
segala bentuk wayang disesuaikan dengan adat kelakuan tokoh yang
dibayangkan dalam angan-angan.
Piqued mengartikan wayang sebagai boneka yang dipertunjukkan
(wayang itu sendiri), pertunjukannya, dihidangkan dalam berbagai bentuk
terutama yang mengandung pelajaran (wejangan-wejangan). Suatu seni
pewayangan adalah seni pakeliran yang menampilkan dalang sebagai tokoh
utama yang menggabungkan antara unsure seni tatah sungging (seni rupa)
dengan menampilkan tokoh wayangnya, diiringi dengan irama gamelan
(istrumen) slendro, diwarnai dengan dialog, menyajikan lakon dan pitutur
hidup manusia yang penuh makna filsafat.
Wayang terbagi dalam bermacam varian yang dikenal masyarakat.
Menurut Raden Mas Syaid setidaknya 13 jenis wayang yang tumbuh di
bumi Nusantara, ada wayang kulit, wayang purwa, Wayang Madya, Wayang
Gedog,
Wayang
Krucil
(Wayang
Klitik),
Wayang
Dupara,
Wayang
Jawa,
Wayang
Golek,
Wayang
Menak,
Wayang
Kancil,
Wayang
Sandiwara
(perjuangan),
Wayang
Beber,
Wayang
Topeng,
Wayang
orang
(wayang
wong). Dan dewasa ini muncul beberapa varian wayang lain yang
merupakan barang komoditi wisata maupun sebagai bentuk kerajian tangan
seperti wayang rumput.
Keberadaan wayang telah ada sejak lama, dan merupakan budaya asil
Nusantara jauh sebelum Budha dan Hindu datang wayang telah ada, sebagai
seni pertunjukkan rakyat. Keberadaannya mengalami puncak perkembangan
|