3
BAB II
DATA DAN ANALISA
2.1 Sumber Data
Data-data dan literatur didapat dari berbagai media. Sumber merupakan
bahan bahan yang membantu memperkuat data data teori permasalahan ataupun data
visual reference mengenai pembuatan serial animasi.
2.1.1 Buku
1. R.A.Kosasih. (1953). MAHABARATA seri ke 2. Bandung. Penerbit ERLINA
2. R.TANOJO (1953). Sadjarah PANDAWA KORAWA seri pertama. Surabaya.
Penerbit Trimurti
3. Bendung Layung Kuning. (2011) Atlas Tokoh Wayang dari Riwayat sampai
Silsilahnya . Cetakan pertama,Yogyakarta Penerbit NARASI (ANGGOTA IKAPI)
4. Cawangan Dokumentasi,(2003) Wayang Kulit, seri pertama,Klantan Malaysia.
Penerbit Kementrian Kebudayaan,Kesenian dan Pelancong Malaysia.
2.1.2 Internet
1. Pengertian animasi diakses tanggal 20 juli 2013 dari
http://ginafebriani.wordpress .com/2009/09/22/perbedaan-animasi-2d-dan-3d/
2. Sejarah animasi diakses tanggal 20 juli 2013 dari
3. Wayang kulit diakses tanggal 20 juli 2013 dari
http://minyos.its.rmit.edu.au/~dwa/WayangKulit.html (paragraf 1-4)
4.Wayang kulit diakses tanggal 20 juli 2013 dari link
5.The Wayang Golek Theater of Java diakses tanggal 20 juli 2013 dari
|
4
2.1.3 Video dan film
Reference Video didapat dari youtube.com, vimeo.com.
1.
Video edukasi. Edukasi tentang wayang,
http://www.youtube.com/ watch?v=B1IahvGQTw0
2.
Pixar, Brave
3.
Ipin upin
4.
Herbring
2.2 Analisis Umum
2.2.1Animasi
Animasi
adalah suatu rangkaian gambar diam secara inbeethwin dengan
jumlah yang banyak, bila kita proyeksikan akan terlihat seolah
olah hidup
(bergerak), seperti yang pernah kita lihat film film kartun di tevisi maupun dilayar
lebar jadi Animasi kita simpulkan menghidupkan benda diam diproyeksikan menjadi
bergerak. 3 Penggunaan animasi pada komputer telah dimulai dengan ditemukannya
software komputer yang dapat dipergunakan untuk melakukan ilustrasi di komputer,
membuat perubahan gambar satu ke gambar berikutnya sehingga terbentuk suatu
bentuk gerakan tertentu.
Pengertian animasi diakses tanggal 20 juli 2013 dari http://ginafebriani.wordpress
.com/2009/09/22/perbedaan-animasi-2d-dan-3d/
2.2.2
Animasi 3D
Perkembangan teknologi dan komputer membuat teknik pembuatan animasi
3D semakin berkembang dan maju pesat. Animasi 3D adalah pengembangan dari
animasi 2D. Dengan animasi 3D, karakter yang diperlihatkan semakin hidup dan
nyata, mendekati wujud manusia aslinya. Semenjak Toy Story buatan Disney (Pixar
Studio), maka berlomba-lombalah studio film dunia memproduksi film sejenis.
Bermunculanlah, Bugs Life, AntZ, Dinosaurs, Final Fantasy, Toy Story 2, Monster
Inc., hingga Finding Nemo, The Incredible, Shark Tale. Cars, Valian. Kesemuanya
itu biasa juga disebut dengan animasi 3D atau CGI (Computer Generated Imagery).
Animasi 3d diakses tanggal 20 juli 2013 dari http://ginafebriani.wordpress
.com/2009/09/22 perbedaan-animasi-2d-dan-3d/
|
![]() 2.2.3
Sejarah Animasi
Animasi merupakan sutu teknik yang banyak sekali dipakai di dalam
dunia film dewasa ini, baik sebagai suatu kesatuan yang utuh, bagian dari
suatu film, maupun bersatu dengan film live. Dunia film sebetulnya berakar
dari fotografi, sedangkan animasi berakar dari dari dunia gambar, yaitu
ilustrasi desain grafis (desain komunikasi visual). Melalui sejarahnya masing-
masing, baik fotografi maupun ilustrasi mendapat dimensi clan wujud baru di
dalam film live clan animasi.
Dapat dikatakan bahwa animasi merupakan suatu media yang lahir
dari dua konvensi atau disiplin, yaitu film clan gambar. Untuk dapat mengerti
clan memakai teknik animasi, kedua konvensi tersebut harus dipahami dan
dimengerti.
Film, biasa dipakai untuk merekam suatu keadaan, atau
mengemukakan sesuatu. Film dipakai untuk memenuhi suatu kebutuhan
umum, yaitu mengkomunikasikan suatu gagasan, pesan atau kenyataan.
Karena keunikan dimensinya, clan karena sifat hiburannya, film telah
diterima sebagai salah satu media audio visual yang paling popular dan
digemari. Karena itu juga dianggap sebagai media yang paling efektif.
Untuk dapat mempergunakan media film ada dua masalah pokok yang
harus dihadapi, yaitu masalah teknis film clan masalah teknik mengemukakan
sesuatu denga film atau biasa disebut teknik presentasi. Demikian juga
dengan hal yang harus diketahui di dalam film animasi, yaitu masalah teknik
animasi, dan masalah teknik mengkomunikasikan sesuatu dengan teknik
animasi. Sering perkataan teknik berkomunikasi lebih akrab dikatakan seni
berkomunikasi.
Di dalam kenyataannya memang hal ini sangat erat hubungannya
dengan berbagai bidang kegiatan seni, baik visual maupun verbal atau
teateral. Bagi seorang perencana komunikasi, kegiatan ini sangat penting
dimengerti. Seorang pembuat film akan mengahadapi masalah teknik
membuat film dan seni membuat film.
Semua hal yang tertulis di dalam pembahasan ini, bukanlah suatu
batasan, melainkan suatu cara melihat dan ringkasan permasalahan yang
harus dikembangkan.
|
6
Asal Mula Teknik Film Animasi Keinginan manusia untuk membuat
gambar atau santiran (image) yang hidup dan bergerak sebagai pantara dari
pengungkapan (expression) mereka, merupakan perwujudan dari bentuk
dasar animasi yang hidup berkembang. Kata animasi itu sendiri sebenarnya
penyesuaian dari kata animation, yang berasal dari kata dasar to animate,
dalam kamus umum Inggris-Indonesia berarti menghidupkan (Wojowasito
1997). Secara umum animasi merupakan suatu kegiatan menghidupkan,
menggerakkan benda mati; Suatu benda mati diberikan dorongan kekuatan,
semangat dan emosi untuk menjadi hidup dan bergerak, atau hanya berkesan
hidup.
Orang Mesir kuno menghidupkan gambar mereka dengan urutan
gambar-gambar para pegulat yang sedang bergumul, sebagai dekorasi
dinding. Dibuat sekitar tahun 2000 sebelum Masehi (Thomas 1958:8)
Lukisan Jepang kuno memperlihatkan suatu alur cerita yang hidup,
dengan menggelarkan gulungan lukisan, dibuat pada masa Heian(794-1192)
(ensiklopedi Americana volume 19, 1976). Kemudian muncul mainan yang
disebut Thaumatrope sekitar abad ke 19 di Eropa, berupa lembaran cakram
karton tebal, bergambar burung dalam sangkar, yang kedua sisi kiri kanannya
diikat seutas tali, bila dipilin dengan tangan akan memberikan santir gambar
burung itu bergerak (Laybourne 1978:18).
Hingga di tahun 1880-an, Jean Marey menggunakan alat potret
beruntun merekam secara terus menerus gerak terbang burung, berbagai
kegiatan manusia dan binatang lainnya. Sebuah alat yang menjadi cikal bakal
kamera film hidup yang berkembang sampai saat ini. Dan di tahun 1892,
Emile Reynauld mengembangkan mainan gambar animasi ayng disebut
Praxinoscope, berupa rangkaian ratusan gambar animasi yang diputar dan
diproyeksikan pada sebuah cermin menjadi suatu gerak film, sebuah alat cikal
bakal proyektor pada bioskop (Laybourne 1978:23).
Kedua pemula pembuat film bioskop, berasal dari Perancis
ini,dianggap
sebagai pembuka awal dari perkembangan teknik film
animasi(Ensiklopedi AmericanavoLV1,1976:740)
Sepuluh tahun kemudian setelah film hidup maju dengan pesat-nya di
akhir abad ke 19. Di tahun 1908, Emile Cohl pemula dari Perancis membuat
film animasi sederhana berupa figure batang korek api. Rangkaian gambar-
|
![]() gambar blabar hitam
(black-line) dibuat di atas lembaran putih, dipotret
dengan film negative sehingga yang terlihat figur menjadi putih dan latar
belakang menjadi hitam.
Sedangkan di Amerika Serikat Winsor McCay (lihat gambar
disamping) membuat film animasi Gertie the Dinosaur pada tahun 1909.
Figur digambar blabar hitam dengan latar belakang putih. Menyusul di tahun-
tahun berikutnya para animator Amerika mulai mengembangkan teknik film
animasi di sekitar tahun 1913 sampai pada awal tahun 1920-an; Max
Fleischer mengembangkan Ko Ko The Clown dan Pat Sullivan membuat
Felix The Cat. Rangkaian gambar-gambar dibuat sesederhana mungkin, di
mana figure digambar blabar hitam atau bayangan hitam bersatu dengan latar
belakang blabar dasar hitam atau dibuat sebaliknya. McCay membuat
rumusan film dengan perhitungan waktu, 16 kali gambar dalam tiap detik
gerakan.
Fleischer dan Sullivan telah memanfaatkan teknik animasi sell, yaitu
lembaran tembus pandang dari bahan seluloid (celluloid) yang disebut cell.
Pemula lainnya di Jerman, Lotte Reineger, di tahun 1919 mengembangkan
film animasi bayangan, dan Bertosch dari Perancis, di tahun 1930 membuat
percobaan film animasi potongan dengan figure yang berasal dari potongan-
potongan kayu. Gambar berikut adalah tokoh Gertie The Dinosaurs, dan
Felix the Cat
George Pal memulai menggunakan boneka sebagai figure dalam film
animasi pendeknya, pada tahun 1934 di Belanda. Dan Alexsander Ptushko
dari Rusia membuat film animasi boneka panjang The New Gulliver di
tahun 1935.
Di tahun 1935 Len Lye dari Canada, memulai menggambar langsung
pada film setelah memasuki pembaharuan dalam film berwarna melalui
filmColour of Box. Perkembangan Teknik film animasi yang terpenting,
yaitu di sekitar tahun 1930-an. Dimana muncul film animasi bersuara yang
dirintis oleh Walt Disney dari Amerika Serikat, melalui film
Mickey
Mouse, Donald Duck dan Silly Symphony
yang dibuat selama tahun
1928 sampai 1940.
|
8
Pada tahun 1931 Disney membuat film animasi warna pertama dalam
filmnya Flower and Trees. Dan film animasi kartun panjang pertama dibuat
Disney pada tahun 1938, yaitu film Snow White and Seven Dwarfs.
Demikian asal mula perkembangan teknik film animasi
yang terus
berkembang dengan gaya dan ciri khas masing-masing pembuat di berbagai
Negara di eropa, di Amerika dan merembet sampai negara¬negara di Asia.
Terutama di Jepang, film kartun berkembang cukup pesat di sana, hingga
pada dekade tahun ini menguasai pasaran film animasi kartun di sini dengan
ciri dan gayanya yang khas.
Sejarah animasi diakses tanggal 20 juli 2013 dari link http://pandunurdin-
2.2.4
WAYANG
Wayang adalah seni pertunjukkan asli Indonesia yang berkembang
pesat di Pulau Jawa dan Bali. Selain itu beberapa daerah seperti Sumatera dan
Semenanjung Malaya juga memiliki beberapa budaya wayang yang
terpengaruh oleh kebudayaan Jawa dan Hindu.UNESCO, lembaga yang
membawahi kebudayaan dari PBB, pada 7 November 2003 menetapkan
wayang sebagai pertunjukkan bayangan boneka tersohor dari Indonesia,
sebuah warisan mahakarya dunia yang tak ternilai dalam seni bertutur
(Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity).
Sebenarnya, pertunjukan boneka tak hanya ada di Indonesia karena
banyak
pula negara lain yang memiliki pertunjukan boneka. Namun
pertunjukan bayangan boneka (Wayang) di Indonesia memiliki gaya tutur dan
keunikan tersendiri, yang merupakan mahakarya asli dari Indonesia. Untuk
itulah UNESCO
memasukannya ke dalam Daftar Representatif Budaya
Takbenda Warisan Manusia pada tahun 2003.
Tak ada bukti yang menunjukkan wayang telah ada sebelum agama
Hindu menyebar di Asia Selatan. Diperkirakan seni pertunjukan dibawa
masuk oleh pedagang India. Namun demikian, kejeniusan lokal dan
kebudayaan yang ada sebelum masuknya Hindu menyatu dengan
perkembangan seni pertunjukan yang masuk memberi warna tersendiri pada
seni pertunjukan di Indonesia. Sampai saat ini, catatan awal yang bisa didapat
|
![]() tentang pertunjukan wayang berasal dari Prasasti Balitung di Abad ke 4 yang
berbunyi si Galigi mawayang
Ketika agama Hindu masuk ke Indonesia dan menyesuaikan
kebudayaan yang sudah ada, seni pertunjukan ini menjadi media efektif
menyebarkan agama Hindu. Pertunjukan wayang menggunakan cerita
Ramayana dan Mahabharata.
Demikian juga saat masuknya Islam, ketika pertunjukan yang
menampilkan Tuhan atau Dewa dalam wujud manusia dilarang,
munculah boneka wayang yang terbuat dari kulit sapi, dimana saat
pertunjukan yang ditonton hanyalah bayangannya saja. Wayang inilah yang
sekarang kita kenal sebagai wayang kulit. Untuk menyebarkan Islam,
berkembang juga wayang Sadat yang memperkenalkan nilai-nilai Islam.
Ketika misionaris Katolik, Pastor Timotheus L. Wignyosubroto, SJ
pada tahun 1960 dalam misinya menyebarkan agama Katolik, ia
mengembangkan Wayang Wahyu, yang sumber ceritanya berasal dari
Alkitab.
Buku Bendung Layung Kuning. (2011) hal iii-viii)
2.2.5 Jenis-jenis wayang menurut bahan pembuatan
2.2.5.1 Wayang Kulit
Wayang kulit, paling dikenal dari wayang Indonesia. Kulit berarti
kulit, dan mengacu pada konstruksi kulit dari boneka yang dipahat dengan
hati-hati dengan peralatan yang sangat baik dan didukung dengan hati-hati
berbentuk tanduk kerbau menangani dan batang kendali. Cerita-cerita
biasanya diambil dari epik Hindu Ramayana, Mahabharata atau dari Menak
Serat.
Ada keluarga karakter dalam pewayangan Jawa yang disebut
Punakawan, mereka kadang-kadang disebut sebagai "punakawan" karena
mereka biasanya berkaitan dengan pahlawan cerita, dan memberikan selingan
humor dan
filosofis. Semar adalah ayah dari Gareng (anak tertua), Petruk,
dan Bagong (anak bungsu). Karakter ini tidak berasal dari epos Hindu, tetapi
ditambahkan kemudian, mungkin untuk memperkenalkan aspek-aspek mistik
Islam ke Hindu-Jawa cerita. Mereka menyediakan sesuatu yang mirip dengan
kabaret politik, berurusan dengan urusan gosip dan kontemporer.
|
10
Wayang kulit seperti yang terlihat dari sisi bayangan. Tokoh wayang
itu sendiri bervariasi dari satu tempat ke tempat. Di Jawa Tengah Kota
Surakarta (Solo) dan Kota Yogyakarta yang paling terkenal dan paling sering
ditiru gaya wayang. Gaya regional wayang kulit juga dapat ditemukan di
Jawa Barat, Banyumas, Cirebon, Semarang, dan Jawa Timur. Bali
menghasilkan angka lebih kompak dan naturalistik, dan Lombok memiliki
tokoh yang mewakili orang-orang nyata. Sering modern objek dunia sebagai
sepeda, mobil, pesawat terbang, dan kapal akan ditambahkan untuk efek
komik, tetapi untuk sebagian besar desain wayang tradisional telah berubah
sedikit dalam 300 tahun terakhir.
Secara historis, kinerja terdiri dari bayangan pada layar kapas dan
lampu minyak. Saat ini, sumber cahaya yang digunakan dalam pagelaran
wayang di Jawa adalah paling sering lampu halogen listrik. Beberapa bentuk
modern wayang seperti Wayang Sandosa dibuat di Akademi Seni di
Surakarta (STSI) telah digunakan lampu sorot, lampu berwarna, dan inovasi
lainnya.
Pekerjaan tangan yang terlibat dalam membuat sosok wayang kulit
yang cocok untuk kinerja memakan waktu beberapa minggu, dengan seniman
yang bekerja bersama dalam kelompok. Mereka mulai dari model master
(biasanya di atas kertas) yang ditelusuri ke kulit atau perkamen, memberikan
angka dengan garis besar dan dengan indikasi dari setiap lubang yang perlu
dipotong (seperti untuk mulut atau mata). Angka-angka tersebut kemudian
dihaluskan, biasanya dengan botol kaca, dan prima. Struktur diperiksa dan
akhirnya detail yang bekerja melalui. Sebuah smoothing lanjut berikut
sebelum lukisan individu, yang dilakukan oleh pengrajin lain belum.
Akhirnya, bagian-bagian bergerak (lengan atas, lengan bawah dengan tangan
dan tongkat terkait untuk manipulasi) dipasang pada tubuh, yang memiliki
staf sentral yang diselenggarakan. Seorang awak membuat hingga sepuluh
angka pada satu waktu, biasanya menyelesaikan jumlah itu selama seminggu.
Namun, sayangnya tidak ada permintaan yang kuat untuk melanjutkan
keterampilan atas perajin wayang dan para ahli masih relatif sedikit terampil
seni kadang-kadang sulit untuk mendapatkan penghasilan yang memuaskan.
Lukisan wayang lebih murah ditangani expediently dengan teknik
semprot, dengan menggunakan template, dan dengan orang yang berbeda
|
1
menangani setiap warna. Wayang Kurang mahal, sering dijual kepada anak-
anak selama pertunjukan, kadang-kadang dilakukan pada karton bukan kulit.
Sumber internet
Wayang kulit diakses tanggal 20 juli 2013 dari link http://minyos.its.rmit.edu.au/~dwa/
WayangKulit.html (paragraf 1-4)
Wayang kulit diakses tanggal 20 juli 2013 dari link http://www.discover-indo.tierranet.com
/wayang.htm (paragraf 1)
2.2.5.2 Wayang Orang
Wayang wong juga dikenal sebagai Wayang orang
utan (harfiah
"wayang orang") adalah jenis pertunjukan teater Jawa dengan tema yang
diambil dari episode Ramayana atau Mahabharata.
Sementara wayang Gedog biasanya kinerja teatrikal yang mengambil
tema dari cerita Panji siklus dari kerajaan Janggala, di mana para pemain
mengenakan topeng yang dikenal sebagai wayang topeng atau wayang
Gedog. The Gedog berasal dari kata kedok, yang, seperti topeng berarti
"topeng". Tema utama adalah kisah Raden Panji dan Candra. Ini adalah kisah
cinta tentang putri Candra Kirana Kediri dan Raden Panji Asmarabangun,
putra mahkota dari Jenggala. Candra Kirana adalah inkarnasi dari Dewi Ratih
(dewi cinta) dan Panji adalah inkarnasi kamajaya (dewa cinta). Cerita Kirana
yang diberi judul Smaradahana ("The api cinta"). Pada akhir cerita rumit
mereka akhirnya bisa menikah dan melahirkan seorang putra, bernama Raja
Putra. Panji Asmarabangun memerintah Jenggala di bawah nama resmi Sri
Kameswara, Prabu Suryowiseso, dan Hino Kertapati. Awalnya, wayang
wong dilakukan hanya sebagai hiburan aristokrat di empat istana Yogyakarta
dan Surakarta. Dalam perjalanan waktu, menyebar menjadi bentuk populer
dan rakyat juga.
The Wayang Golek Theater of Java diakses tanggal 20 july 2013 dari link http://
|
12
2.2.5.3 Wayang Rumput
Wayang suket merupakan bentuk tiruan dari berbagai figur wayang
kulit yang terbuat dari rumput (bahasa Jawa: suket). Wayang suket biasanya
dibuat sebagai alat permainan atau penyampaian cerita perwayangan pada
anak-anak di desa-desa Jawa.
Untuk membuatnya, beberapa helai daun rerumputan dijalin lalu
dirangkai (dengan melipat) membentuk figur serupa wayang kulit. Karena
bahannya, wayang suket biasanya tidak bertahan lama.
Seniman (M. Thalib) Prasojo, dikenal sebagai tokoh yang berusaha
mengangkat wayang suket pada tingkat pertunjukan panggung.
Wayang rumput diakses tanggal 20 juli 2013 dari
2.2.6 Srikandi.
Srikandi adalah putrid Prabu Draupada, raja dari Negara Pancala dengan
Dewi Gandawati. Srikandi memiliki saudara kandung bernama Dewi Drupadi
yang akan menjadi istri Prabu Puntadewa dan adik bungsu yang bernama
raden Drestajumena. Tokoh putrid ini menyukai keprajuritan terutama dalam
hal senjata panah,sehingga terkenal sebagai prajurit wanita yang handal
dalam ilmu panahan. Oleh karena itu dia sering diidolakan banyak penggemar
wayang terutama kaum wanita. Ia belajar panah dari arjuna yang akan
menjadi suaminya sampai perang Bhratayuda srikandi ikut ambil bagian
dalam ke medan perang dan memanah bertubi
tubi ke Resi bisma
dasrikandi meninggal pada lakon Aswatama Landak. Yakini ketika srikandi
tidur dia dibunuh oleh Aswatama.
Bendung Layung Kuning. (2011) hal 458 460)
|
1
2.3 Survei
Diambil dari survey kuantitatif berdasarkan yang sudah adad hanya sebagai
data pembantu untuk survey selanjutnya
1. Gender ?
Pria
: 5
Wanita
: 4
2. Usia ?
7 10
:
7
11- 17
:
2
3.Apakah anda pernah menonton pentas wayang (ketoprak,orang) ?
Ya
: 2
Tidak
: 7
4.
Apa yang anda ketahui tentang wayang?
Kebudayaan
: 9
Peninggalan budaya
: 0
Boneka kesenian
: 0
5.Apakah anda tahu tentang cerita Srikandi tokoh pewayangan ?
Ya
: 0
Tidak
: 9
2.3.1 Hasil Survei
Kesimpulan yang dapat diambil sementara kebanyakan anak kecil jaman
sekarang suka akan penganiayaan dan penyiksaan secara kata kata dan kurangnya
nilai kebudayaan menjadi alasan saya untuk mengangkat tema kubudayaan dan
sedikit animasi yang terpengaruh unsur humor dengan nuansa anak - anak.
|
14
2.4 Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, dan Threat)
Strength, animasi yang memberikan kisah pewayangan
dengan menjadikan-
nya media penyampaian moral terhadap suatu masalah agar diambil sebagai
contoh teladan hidup dan membuat sebagai keunikan tersendiri.
Weakness, dikarenakan hal ini lumayan cukup rumit karena banyak sumber
dan data yang perlu dianalisa lagi karena hal ini cukup kompleks, kekurangan
kemampuan secara teknis dan sulitnya mencari datanya, dan waktu yang terbatas.
Opportunity, Short movie ini merupakan mengangkat dari kehidupan sehari
hari yang ada dilingkungan yang umum dan banyak dilihat secara umum
sehingga mudah untuk dibuat.
Threat, masyarakat lebih menyukai Animasi atau juga edukasi secara halus
tanpa ada unsur SARA dan menghargai dengan humor yang lucu namun
kompleks dengan unsur yang menarik untuk dilihat.
2.5 Pembanding
2.5.1 Animasi Lokal
Animasi dalam negeri Indonesia sendiri sudah cukup banyak. Akan tetapi
kendala pada budget dan waktu menjadi sebuah masalah yang cukup berdampak
pada kerberlangsungan sebuah studio-studio animasi. Sebuah hal yang di perlukan
untuk membuat bersaing dengan animasi kelas dunia.
Oleh karena itu, banyak
studio animasi lokal yang hanya bermain dengan short animated. Beberapa contoh
animasi lokal yang baik Semut Wars dan Hebring
Semut Wars merupakan animasi film pendek, atau short animasi, dimana
dalam film ini diceritakan tentang perang antara 2 kubu semut dengan tema
perang dunia kedua. Film pendek animasi ini dibuat oleh studio kecil Spinner
Somnium Studio.
Dan Hebring yang menceritakan sesosok tokoh pahlawan di
jaman sekarang membawa kesan modern namun dengan tingkah yang lucu.
|
![]() 1
Gambar 2.5.1.1 Contoh animasi lokal, Semut Wars
Gambar 2.5.1.2 Contoh animasi lokal, Hebring
2.6.2 Animasi Internasional
Studio animasi luar yang bisa dijadikan pembanding adalah studio Malaysia
yanbg sudah berhasil membuat serial tv animasi ipin upin dengan nilai
kebudayaan yang digunakan dalam kehidupan sehari hari dengan keluguan anak
anak sd dan menggunakan humor yang sehari hari dan gaya bahasa yang
mengangkat bahsa melayu membuat identitas sendiri bagi animasi tersebut.
|
![]() 16
Ada juga pixar dengan film Brave bercerita tentang kehidupan sebuah puteri
dari kerajaan. Puteri ini bernama Merida, sang puteri sangat berbeda dari
kebanyakan puteri kerajaan, ia tak suka berdandan. Namun hal ini bukan berarti
ia tak special, semua orang tahu bahwa ia adalah seorang pemberani dan mahir
menggunakan panah. Ketika banyak orang mendambakan kehidupan mewah
layaknya anggota kerajaan, namun Merida menginginkan hal lain, yaitu
kebebasan. Keinginannya ini berbuntut panjang pada serangkaian masalah yang
berdampak pada rakyatnya. Hingga akhirnya ia harus meperjuangkan sendiri
kerjaannya sebelum semuanya terlambat. Pada saat inilah ia harus memahami
dengan benar arti dari keberanian.
Gambar 2.6.2.1 Contoh animasi pixar, brave
|
![]() 1
Gambar 2.6.2.3 Brave
2.7 Data Pendukung
Sebagai data pendukung latar belakang masalah yang membuat penulis
memilih cerita ini untuk diangkat menjadi tema Tugas Akhir, penulis melakukan
riset dengan melihat artikel yang berkaitan dengan cerita yang penulis
pertimbangkan dalam pengambilan cerita.
Hasil riset dari artikel, menyatakan bahwa audiens lebih memilih untuk
sebuah film bergenre komedi karena selain menghibur juga membantu
melepaskan penat dan jenuh dalam hidup. Selain itu sebuah cerita dengan
pengambaran style yang berkarakter juga menjadi pertimbangan penulis dalam
menentukan cerita. Karena dengan adanya character yang lebih menarik akan
membuat penonton terhibur dan pesan moral yang disampaikan dapat di tangkap
oleh penonton. Dengan ini maka penulis merasa yakin bahwa cerita ini layak
diangkat sebagai tema tugas akhir.
|