22
Wajah mereka nampak sengsara.
Mata mereka bertanya-tanya.
Mulut mereka menganga
sangat butuh mendengar.
Orang-orang ini minta pedoman. Astaga.
Tuhanku, kenapa di saat ini kautinggalkan daku.
Sebagai sekelompok serigala yang malas dan lapar
mereka mengangakan mulut mereka.
Udara panas. Dan aku terkencing di celana.
Bapak. Bapak. Kenapa kautinggalkan daku.
Orang-orang tidak beranjak.
Wajah mereka basah.
Rambut mereka basah.
Seluruh tubuh mereka basah.
Keringat berkucuran di lantai
kerna udara yang panas
dan kesengsaraan mereka yang tegang.
Baunya busuk luar biasa.
Dan pertanyaan-pertanyaan mereka pun berbau busuk juga.
Saudara-saudaraku, para anak Bapak di sorga.
Inilah khotbahku.
Ialah khotbahku yang pertama.
Hidup memang berat.
Gelap dan berat.
Kesengsaraan banyak jumlahnya.
|