![]() 45
Saroengallo tentang Tragedi 98, tersajikannya hanya
seperti news
yang
padahal dokumenter bisa lebih jauh dari itu.
Film dokumenter di Indonesia masih jauh dari negara-negara yang film
dokumenternya lebih maju. Di luar negeri film dokumenter sudah diolah
menjadi lebih menarik. Sementara di Indonesia, pada dasarnya di TV
kurang mau menayangkan kecuali dokumenter tersebut berupa serial.
Alasannya, jika hanya untuk satu film mereka biasanya tidak memiliki
tempat untuk itu. Berbeda halnya jika berupa serial, mereka malah lebih
suka.
Ketertarikan anak muda terhadap film dokumenter:
Di Indonesia anak mudanya tidak banyak yang tertarik dengan film
dokumenter. Sebagian besar menganggap dokumenter itu membosankan,
dokumenter itu hanya untuk orang tua. Dokumenter juga diartikan hanya
memberikan informasi yang pada kenyataannya anak muda tidak suka
digurui.
Di negara-negara yang dokumenternya maju, dokumenter itu memiliki
imajinasi yang bahkan bisa disertai action-action yang menarik. Anak
muda juga menganggap film yang sensasional adalah film-film fiksi
yang padahal dengan dokumenter bisa juga dilakukan. Kebanyakan dari
mereka tidak bisa mengimajinasikan dokumenter menjadi semenarik film
fiksi.
|