![]() 44
Dokumenter itu memiliki pecahan yang banyak, yang akhirnya merekam
peristiwa itu tidak hanya bergantung dengan berita tetapi bagaimana
mengkomposisikan kenyataan dengan dramatik dari sebuah film.
Dokumenter awalnya hanya sebagai sarana untuk menyajikan berita
layaknya siaran berita di TV pada masa kini. Namun, seiring
perkembangan zaman, dokumenter belajar dari teater yang menyajikan
sebuah cerita menjadi dramatik. Dengan belajar dari teater, dokumenter
menkonstruksi kembali agar penyajian dokumenter lebih menarik meski
bahan-bahan dalam dokumenter tetap sebuah kisah yang nyata. Pada saat
ini penyajian dokumenter lebih baik lagi, tidak hanya menggunakan
rekaman langsung namun melalui animasi maupun kombinasi antara
keduanya.
Ide dokumenter saat ini bukanlah bagaimana merekam kenyataan dengan
kamera, tetapi merekam kenyataan itu lebih ke ide, yang menjadikan
kenyataan itu adalah ide dan visualnya bisa saja tidak real.
Membuat film dokumenter menjadi menarik:
Pertama terletak pada topik yang akan
diangkat, kalau membosankan
orang dengan cepat akan merasa malas menontonnya. Kemudian
kemasannya yang menarik. Sehingga pada saat pertama kali dilihat orang
dapat tertarik. Kemudian dengan topik yang menarik membuat orang
semakin ingin tahu tentang kelanjutan film tersebut.
Film dokumenter di Indonesia:
Kalau di Indonesia, dokumenter itu masih terjebak dengan news. Karena
kita mengenal dokumenter hanya melalui channel berita serta discovery
channel atau national geographic, yang sifatnya lebih edukatif.
Dokumenter di Indonesia tidak terlalu berkembang karena persoalan
wawasan, seperti asset bahasa film yang sebenarnya banyak, di Indonesia
yang dikenal hanya satu. Seperti contohnya dokumenter karya Tino
|