4
tersebutmelaluisebuah
program
acara.Akan tetapi,
program
tersebutkemudian dilarang karena dianggap terlalu konsumtif.
Memasukiera tahun 70-an, terdapat studio animasi di Jakarta
bernama Anima Indah yang didirikan oleh seorang warga Amerika.
Anima Indah merupakan salah satu studio
yang mempelopori animasi di
Indonesia melalui pemberian kesempatan bagi krunya untuk bersekolah
di Inggris, Jepang,Amerika,
dan lain-lain.Walaupun Anima Indah
berkembang dengan baik,akan tetapi perkembangan tersebut hanya
terjadi
di bidang periklanan. Di sisi lain, pada era tersebutberkembang
pula
film-film
yang menggunakan kamera seluloid 8mm.Maraknya
penggunaan kamera untuk membuat film tersebut akhirnya menjadi
penggagas munculnya
festival film. Dalam
festival film tersebut,terdapat
beberapa film animasi, diantaranya adalahBatu Setahun, Trondolo,
dan Timun Mas
yang disutradarai Suryadi alias Pak Raden (animator
Indonesia Pertama).
Pada era tahun 80-an, tahun yang ditandai sebagai tahun maraknya
animasi Indonesia,lahir sebuah
film animasi berjudul Rimba Si Anak
Angkasa
yang disutradarai Wagiono Sunarto dan dibuat atas kolaborasi
dengan beberapa animator lokal. Ada pula film animasi berjudul
Petualangan si Huma
yang diproduksi oleh PPFN dan merupakan
animasi untuk serial TV. Perkembangan animasi pun berlanjut di era
tahun 1980-1990-an, dimana era tersebut
ditandai dengan lahirnya
beberapa studio animasi seperti Asiana Wang Animation
yang
bekerjasama dengan Wang Fim Animation, Evergreen,Marsa Juwita
Indah, Red Rocket Animation Studio di Bandung, Bening Studio di
Yogyakarta dan Tegal Kartun di Tegal.
Di era tahun 90-an, pertelevisian Indonesia
bertaburan dengan
berbagai film animasi,
diantaranya Legenda Buriswara, Nariswandi
Piliang, Satria Nusantara
yang kala itu masih menggunakan kamera
film seluloid 35mm, serta
serial Hela,Heli,Helo
yang merupakan film
animasi 3D pertama yang dibuat di Surabaya.Pada tahun 1998,
mulai
|