Start Back Next End
  
4
untuk
tujuan
pendidikan,
animasi
memiliki
tempat
dalam
belajar
dan
alat
pembelajaran juga.
Animasi kartun
yang sering dianggap animasi dalam bentuk klasik. Kartun
animasi
memulai
debutnya
di
bagian
awal
abad
ke-20
dan
panggilan untuk
penggunaan 24
gambar
yang
berbeda
per
detik.
Dalam kartun
animasi
tradisional, frame digambar tangan.
Dalam pengerjaan
animasi
membutuhkan
waktu
dan
biaya yang
cukup
mahal untuk memproduksikannya. sebagian besar animasi dibuat untuk televisi
dan film diproduksi oleh studio profesional dan studio independen.
Ketika animasi digunakan untuk film, setiap
frame diproduksi secara
individual. Frame dapat diproduksi dengan
menggunakan komputer
atau
foto
gambar
yang baik
ditarik atau dicat.
Bingkai
juga dapat
dihasilkan dengan
mengubah unit model dalam cara kecil dan menggunakan kamera khusus untuk
mengambil gambar hasil.
kecepatan
frame
sering
diproyeksikan
sebagai alasan
mata
dapat
tertipu
melihat
gerakan berkelanjutan yang tidak benar-benar terjadi. Pada dasarnya,
otak dan mata bekerja sama,
menyimpan gambar
untuk
hanya sebagian kecil
dari satu detik. Melompat kecil atau blip secara otomatis merapikan oleh otak.
Karena
frame
animasi
yang
ditembak
pada
tingkat
yang sangat
cepat,
kebanyakan orang melihat gerakan tanpa penghentian.
   
Sejarah Animasi Indonesia
Pada 4 sampai 3 juta tahun yang lalu dalam peradaban budaya Indonesia
sudah ditemukan
lukisan animasi. Dibuktikan dengan adanya
lukisan-lukisan
yang ditemukan di
Gua Leang-Leang daerah Sulawesi. Di Pulau Jawa, sejak
zaman dulu juga sudah ada seni memainkan Wayang Kulit dan beberapa jenis
Wayang
lainnya.
Wayang
kulit
dapat
dikategorikan
sebagai
pelopor film
animasi
dunia
dengan
teknik
penangkapan
siluet
bayangan sebagai
hasil
jadinya,. Dan
sementara
itu, Lotte
Reineger
dari
Jerman
baru
mengembangkannya
pada
tahun
1919.
Dan
asal
kesenian wayang
seakan
dilupakan sebagai perintis
film animasi dunia. Bahkan ada bangsa
lain
yang
mengclaim kesenian ini milik bangsanya.
Sejarah Animasi
Indonesia dimulai sejak ditemukan Cave Printing yang
menceritakan
binatang
buruan
atau
hal-hal
yang
berbau
mistis.
pada
tahun
1955, 
Presiden 
Soekarno 
mengirim 
seorang 
seniman 
bernama 
Dukut
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter