![]() 6
pertama ini hidup pas-pas an dan sudah terasimilasi dengan budaya Pribumi
Sunda dan Betawi. Kebanyakan dari mereka tinggal di pedesaan.
Golongan kedua adalah orang Tionghoa yang datang pada abad ke-18
dan mendapat restu dan perbekalan dari Kaisar, dengan janji bahwa mereka
akan tetap loyal terhadap China dan Kaisar Dinasti Qing. Mereka datang
bersama-sama dengan kapal dagang Belanda, mereka datang dengan motivasi
mendapat penghasilan yang lebih layak dengan menjadi buruh, pedagang, dan
banyak juga yang menjadi tentara kolonial
Belanda. Cina Benteng golongan
kedua ini juga adalah proyek pemerintah kolonial
Belanda yaitu "One
harmony between 3 races, under one loyalty to the Dutch colonial Empire".
Proyek pemerintah kolonial ini adalah menggabungkan tiga bangsa yaitu
Tionghoa, Belanda dan Sunda-Betawi, menjadi satu etnis dengan komposisi
50% tionghoa, 37,5% Sunda-Betawi dan 12,5% Belanda dengan harapan "ras
baru" ini hanya akan loyal terhadap pemerintah Belanda.China Benteng
golongan kedua ini hamper semuanya hidup sejahtera dan mewah.
Sejarah diakses pada bulan Mei 2013 dari
Gambar 2.1 - Kaisar Dinasti Ching
Sumber gambar :http://en.wikipedia.org/wiki/Qing_Dynasty
|