10
memberi kesaksian penting terkait keterlibatan RRC dalam pemberontakan PKI
atau yang kita kenal dengan Gestok (Gerakan Satu Oktober), yang berujung
pada runtuhnya kekuasaan Bung Karno.
Saat kematiannya di usia 82 tahun, Rakyat Indonesia dan Rakyat Tiongkok
kehilangan seorang pejuang dan sahabat baik .Pada saat dilangsungkan Upacara
Belasungkawa perpisahan terakhir pada tgl. 19 Oktober 2010 jam 11 pagi di
Rumah Duka Jing Hu Macau, nampaklah ke-BESARAN Szetu Mei Sen yang
dihargai dan dihormati rakyat kedua Negara, Indonesia-Tiongkok.
h.
Dr. Ken Liem Laheru, (1935-2011)
, Ahli NASA
dan Salah Satu Pendiri
Teknik Penerbangan ITB
Dr. Liem Kengkie (Ken Liem Laheru) adalah salah satu pendiri Teknik
Penerbangan Institut Teknologi Bandung.Pada 1962, kuliah-kuliah bidang
penerbangan diberikan di jurusan Mesin-Elektro oleh beberapa dosen ITB yang
baru pulang dari Eropa/US, di antara Prof Oetarjo Diran dan Dr Laheru.
Laheru pindah ke Amerika Serikat pada 1969. Beliau diterima masuk
program Ph.D. di University of Utah. Setelahnya, beliau bekerja di Thiokol
Corporation, perusahaan penyedia material pesawat udara dan antariksa.Bidang
keahliannya adalah material pesawat.Dr Laheru aktif menulis jurnal ilmiah
internasional.Sebagian diterbitkan sebagai technical document di NASA
(Thermomechanical coupling in fatigue fracture of viscoelastic materials,
NASA Technical Report, 1975).Menurut catatan pendek dari seorang
sahabatnya Oetarjo Diran, yang dirilis di milis IAP mengatakan Liem Kengkie
belajar di Technische Hochschule Aachen, Jerman Barat, satu angkatan dengan
Pak Habibie.Pak Habibie dan Pak Kengkie, belajar di Technische Hoogeschool
Delft, Belanda, dalam bidang flugzeugbau (Jerman) atau vliegtuigbouwkunde
(Belanda), yang berarti teknik penerbangan.Kesempatan tadi adalah dalam
rangka satu pertemuan persiapan Kongres PPI Eropa.
Liem Kengkie adalah seorang pendiam, sabar, tidak banyak omong,
namun memiliki ke-khas-an seorang engineer, precise, dengan pengertian
mendalam bahwa the engineering detail is very fundamental in the engineering
profession. Wafat pada 2 Mei 2011, Indonesia kehilangan satu lagi insan
terbaiknya di bidang penerbangan.
|