Start Back Next End
  
7
Sebagai bagian dari ilmu pengetahuan, psikologi melalui sebuah perjalanan
panjang. Konsep psikologi dapat ditelusuri jauh ke masa Yunani kuno, sebelum
Wundt mendeklarasikan laboratoriumnya di tahun 1879, yang dipandang
sebagai kelahiran psikologi sebagai ilmu. Psikologi sendiri telah dikenal sejak
jaman Aristoteles sebagai ilmu jiwa, yaitu ilmu untuk kekuatan hidup (levens
beginsel). Aristoteles memandang ilmu jiwa sebagai ilmu yang
mempelajari
gejala - gejala kehidupan. Jiwa adalah unsur kehidupan (Anima), karena itu tiap
-
tiap makhluk hidup mempunyai jiwa. Dapat dikatakan bahwa sejarah psikologi
sejalan dengan perkembangan intelektual di Eropa, dan mendapatkan bentuk
pragmatisnya di benua Amerika. 
Menurut Lazarus (1976) stres adalah suatu keadaan yang dapat menyebabkan
penyimpangan psikologis individu yang disebabkan kerena individu dihadapkan
pada situasi internal dan eksternal. Sedangkan menurut Korchin (1976) keadaan
stres muncul apabila tuntutan-tuntutan yang luar biasa atau terlalu banyak
mengancam kesejahteraan atau integritas seseorang. Stres tidak hanya kondisi
yang menekan seseorang ataupun keadaan fisik atau psikologis seseorang
maupun reaksinya terhadap tekanan tadi, akan tetapi stres adalah keterkaitan
antara ketiganya (Prawitasari, 1989). Karena banyaknya definisi mengenai stres,
maka Sarafino (1994) mencoba mengkonseptualisasikan ke dalam tiga
pendekatan, yaitu:
1. Stimulus
Keadaan atau situasi dan peristiwa yang dirasakan mengancam atau
membahayakan yang menghasilkan perasaan tegang disebut
sebagai stressor. Beberapa ahli yang menganut pendekatan ini mengkategorikan
stresor menjadi tiga :
Peristiwa katastropik, misalnya angin tornado atau gempa bumi.
Peristiwa hidup yang penting, misalnya kehilangan pekerjaan atau orang yang     
dicintai 
Keadaan kronis, misalnya hidup dalam kondisi tertekan.
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter