4
asal Kudus ini berhasil diterima di mancanegara seperti Belanda, Belgia,
Jerman, Singapura dan beberapa negara lainnya. Nama Dos Hermanos sendiri
sebenarnya baru dipakai pada September 1999 untuk pasar Indonesia. Namun
demikian, produk ini juga disukai para turis asing, bahkan sering dibawa ke
mancanegara sebagai cinderamata asal Indonesia. Dos Hermanos yang masuk ke
dalam rating bergengsi dari majalah Cigar Afficionado, juga Wismilak, adalah
cerutu yang berasal dari Indonesia,
yang ikut meramaikan pasar cerutu dunia. (
2.1.2 Kretek
2.1.2.1 Definisi Kretek
Rokok kretek adalah rokok yang menggunakan tembakau asli yang
dikeringkan, dipadukan dengan saus cengkeh dan saat dihisap terdengar bunyi
kretek
kretek, maka dari itu disebut kretek. Rokok kretek berbeda dengan
rokok yang menggunakan tembakau buatan. Jenis cerutu merupakan simbol
rokok kretek yang luar biasa, karena semuanya alami tanpa adanya campuran
apapun dan pembuatannya tidak bisa menggunakan mesin. Masih memanfaatkan
tangan pengrajin. ( Hapsari, 2013 . Iklan Luar Ruang Rokok Produk PT Djarum,
Program Studi Desain Komunikasi Visual,Jurusan Desain Fakultas Seni Rupa
Institut Seni Indonesia Yogyakarta tahun 2013 pada halaman ke-2 paragraf ke
-2 )
2.1.2.2 Sejarah Kretek Indonesia
Kisah kretek bermula dari kota Kudus. Menurut Amen Budiman dan
Onghokham dalam buku Rokok Kretek: Lintasan Sejarah dan Artinya Bagi
Pembangunan Bangsa dan Negara (1987), pembuatan rokok kretek di Indonesia
dimulai oleh seorang bernama Haji Jamahri.
Awal mulanya, penduduk asli kota Kudus, pantai utara Jawa, itu telah
mengidap rasa nyeri didadanya. Untuk mengurangi rasa sakitnya itu,ia
mengusapkan dada dan pinggangnya dengan minyak cengkeh, hasilnya rasa
sakitnya kemudian banyak berkurang.
|