11
1923
-
Dipa Nusantara Aidit yang lebih dikenal dengan DN Aidit lahir di Tanjung
Pandan, Belitung, 30 Juli 1923. Ia dilahirkan dengan nama Achmad Aidit di Belantu
3, Pangkallalang, Belitung.Ayahnya, Abdullah Aidit, adalah mantri kehutanan,
jabatan yang cukup bergengsi pada saat itu di Belitung. Abdullah Aidit juga pernah
mendirikan sebuah perkumpulan keagamaan, "Nurul Islam", yang berorientasi
kepada Muhammadiyah.
Ibunya bernama Mailan, ayah Mailan berasal dari keluarga
ningrat Bangka Belitung. Abdullah ayah Aidit mempunyai delapan anak, semua laki-
laki. Dari perkawinan dengan Mailan, lahir Achmad, Basri, Ibrahim (meninggal dunia
ketika dilahirkan), dan Murad. Abdullah kemudian menikahi seorang janda bernama
Marisah dan melahirkan Sobron dan Asahan. Keenam anaknya tersebut menyandang
nama belakang Aidit -
nama keluarga namun bukan marga.Dua anak lainnya, Rosiah
dan Mohammad Thalib, adalah anak bawaan Marisah dengan suami sebelumnya.
Diantara kedelapan anak Abdullah, Achmad adalah anak yang paling mudah
bergaul.Seperti geng remaja di Belitung ia dekati. Setidaknya, ada empat geng di sana
: geng kampung, anak benteng. geng Tionghoa, dan geng Sekak. Geng kampung
adalah kumpulan anak-anak pribumi Achmad dan adik-adiknya masuk kelompok ini.
Anak polisi yang berasal dari jawa dan bertugas di Belitung masuk geng benteng
karena anak dari polisi maka sifat mereka sedikit nakal. Kelompok ketiga adalah geng
Tionghoa. Orangtua mereka adalah pedagang di pasar pelabuhan Belitung. Dan yang
terakhir adalah geng Sekak, mereka datang dari keluarga yang kerap berpindah
tempat. Selain itu Achmad juga senang berolahraga, olahraga yang disukainya antara
lain, bulutangkis atau badminton, sepak bola, tinju, ankat besi, senam, pencaksilat dan
juga renang.
1936 - Achmad berusia 13 tahun, baru lulus sekolah Hollandsche Inlandsche
School(HIS)
setingkat sekolah dasar. Lalu Achmad ingin masuk sekolah menengah
|