7
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Teori Umum Database
2.1.1 Data
Menurut McLeod dan Schell (2007:9) data adalah kumpulan dari fakta dan
gambaran umum yang tidak dapat digunakan karena ukuran yang besar dan belum
diolah. Menurut Laudon ( 2010:13) data adalah deskripsi elementer mengenai benda,
kejadian, aktifitas dan transaksi yang dicatat, diklasifikasi dan disimpan tapi tidak
diorganisir. Sementara menurut O'Brien & Marakas (2013:15) data adalah fakta mentah
atau observasi yang biasanya mengenai fenomena fisik dan transaksi bisnis.
Berdasarkan definisi-definisi di atas maka data dapat dimengerti sebagai suatu fakta
yang merekam kejadian, aktifitas yang bersifat mentah dan belum terorganisir.
2.1.2 Database
Menurut Connoly
(2010:6)
Database
adalah kumpulan
bersama
dari data
yang terkait secara logis, dimana deskripsinya dirancang untuk mememuhi kebutuhan
informasi dari organisasi. Menurut Paul Beynon (2004:5) database
adalah pemodelan
dari sebagian aspek realitas kedalam suatu organisasi yang disebut juga sebagai UoD
(Universe of Discoursce). Beradasarkan dua definisi tersebut database dapat dimengerti
sebagai kumpulan dari data dimana kumpulan tersebut terorganisir dan memiliki
domain tertentu.
2.1.3 Database Management System (DBMS)
Menurut
Connolly
dan
Begg
(2010:
66)
DBMS
merupakan sebuah
sistem
software
yang
memungkinkan pengguna
untuk mendefinisikan, membuat,
memelihara
dan
mengontrol
akses
menuju
database.
Sementara menurut Silberschatz, Korth
dan
Sudarshan
(2002:1) DBMS adalah kumpulan dari data yang saling berelasi dan
seperangkat program untuk mengkases data tersebut, kumpulan data yang dimaksud
adalah database. Dari definisi-definisi di atas DBMS dapat dimengerti sebagai
seperangkat softaware untuk mengelola database.
2.1.3.1 Fungsi DBMS
Menurut Connolly dan Begg (2010:99-104), fungsi daripada DBMS antara lain :
1. Menyimpan, menampilkan, dan mengubah data
|