25
2)
Visibility: menyediakan umpan balik ketika pengguna menunjukkan
ketersediannya.
3)
Consistency: user interface harus dirancang dalam fungsi dan penampilan agar
terlihat konsisten. Dari menampilkan nama, ikon, ukuran dan lain-lain yang
harus konsistem diseluruh sistem.
4)
Shortcuts: dirancang untuk memudahkan user yang pemula dalam menghadapi
user interface dan dialog. Dengan adanya shortcuts diharapkan dapat
mempermudah user dalam menggunakan aplikasi secara berulang-ulang dalam
jangka waktu yang lama, meminimalkan jumlah keystrokes, klik mouse
dan
pilihan menu yang banyak dan beragam dalam menyelesaikan suatu tugas.
5)
Feedback: setiap tindakan user harus menghasilkan beberapa tanggapan dari
komputer untuk mengetahui setiap proses yang dilakukan pada sistem.
6)
Dialogs that Yield Closure: Setiap dialog harus diatur dengan jelas urutan dari
awal hingga akhir. Dengan adanya urutan yang jelas, diharapkan dapat
membantu user ketika kesulitan dalam tugas-tugas yang ada.
7)
Error
Handling: sebuah user interface
yang baik dapat mengantisipasi
kesalahan umum dan membantu user
untuk menghindari kesalahan tersebut.
Salah satu caranya yaitu untuk membatasi pilihan yang ada, menyajikan user
dengan pilihan yang user-friendly dan hal ini sangat berhubungan dengan
feedback
yang sudah dijelaskan diatas dalam mengurangi kesalahan yang
terjadi.
8)
Easy
reserval
of
actions: user
harus merasa bahwa mereka dapat
mengeksplorasi pilihan dan mengambil tindakan yang dapat dibatalkan atau
terbalik tanpa kesulitan. Ini adalah salah satu cara user belajar yaitu tentang
sistem. Dan juga merupakan cara untuk mencegah kesalahan.
9)
Reducing
Short-Term
Memory
Load: karena orang-orang terbatas dalam
mengingat segala hal dan memori jangka pendek menjadi satu bagian terbesar
dalam masalah tersebut. Seorang desain user interface
yang baik harus
menghindari bentuk-bentuk dalam interaksi dengan sistem yang susah diingat.
|