31
pengembangan atau beberapa perubahan yang dapat
berdampak kurang baik untuk kemampuan upgrade
pada
software yang akan datang.
2.2.3
Menurut Black
(2009
:32), Failure Mode and Effect Analysis
(FMEA) adalah sebuah teknik untuk memahami dan memberi prioritas pada
failure mode (symptom bug) atau risiko kualitas yang mungkin pada fungsi,
fitur, atribut, behaviour, komponen, dan interface
sistem. Pada dasarnya,
FMEA adalah sebuah prosedur dalam pengembangan produk dan
manajemen operasi untuk menganalisis failure mode
yang mungkin pada
suatu sistem dengan klasifikasi berdasarkan prioritas dan kemungkinan
kegagalan. Aktifitas FMEA yang berhasil membantu sebuah tim
mengidentifikasikan failure mode
yang mungkin berdasarkan pengalaman
sebelumnya dengan proses atau produk yang serupa. Ini memungkinkan tim
untuk menghindari kegagalan-kegalan tersebut dengan usaha dan
pengeluaran yang minimum.
FMEA adalah teknik desain yang sistematis mengidentifikasikan
dan menyelidiki kelemahan sistem potensial (produk atau proses). Ini terdiri
dari metodologi untuk memeriksa semua cara dimana kegagalan sistem
dapat terjadi, efek-efek potensial dari kegagalan pada kinerja sistem dan
keamanan, dan besarnya dampak dari efek tersbut. FMEA ditujukan untuk
menentukan keandalan desain dengan mempertimbangkan potensi penyebab
kegagalan dan efeknya pada sistem yang diteliti. Tujuan dari FMEA adalah
untuk mencegah kegagalan yang tidak dapat diterima oleh user
atau
pelanggan dan untuk membantu manajemen dalam alokasi sumber daya
yang lebih efisien. FMEA digunakan dalam program manajemen risiko
perusahaan untuk mencegah user atau pelanggan menjadi sasaran kesalahan
yang tidak dapat diterima dan untuk menghindari ketidakpuasan user
atau
pelanggan.
|