![]() 26
Langkah 1.3 Mendesain batasan umum
Langkah 2 Mendesain file organisasi dan indeks
Langkah 2.1 Menganalisis transaksi
Langkah 2.2 Memilih file organisasi
Langkah 2.3 Memilih indeks
Langkah 2.4 Mengeliminasi
Langkah 3 Mendesain tampilan pengguna (user view)
Langkah 4 Mendesain mekanisme keamanan
Jadi, basis data fisikal adalah proses memproduksi penjelasan
implementasi database pada penyimpanan sekunder basis data.
Menurut (Connolly & Begg, 2010, p. 321), ada dua pendekatan
untuk mendesain sebuah basis data, yaitu :
1.
Pendekatan bottom up
Dimulai pada tingkat awal dari atribut (yaitu, property dari entitas
dan relationship), melalui analisis dari asosiasi antar atribut,
dikelompokkan menjadi hubungan yang merepresentasikan jenis
jenis entitas dan hubungan antar entitas. Pendekatan ini sesuai untuk
mendesain basis data yang sederhana dengan jumlah atribut yang
tidak banyak.
2.
Pendekatan top-down
Digunakan pada basis data yang lebih kompleks. dimulai dengan
pengembangan dari model data yang mengandung beberapa entitas
dan hubungan tingkat tinggi, kemudian menggunakan perbaikan top-
down berturut
turut untuk mengidentifikasikan entitas, hubungan
dan atribut tingkat rendah. Pendekatan ini biasanya digambarkan
melalui Entity-Relationship (ER ).
Menurut (Connolly & Begg, 2010, p. 321), dua tujuan utama
dari permodelan data adalah untuk membantu dalam pemahaman akan
arti (semantic) dari data dan untuk memudahkan komunikasi tentang
kebutuhan informasi. Membangun permodelan data tentu membutuhkan
|