alat pemasaran. Pengguna komputer juga berbicara tentang hal yang dapat
mengurangi emisi karbon untuk dapat memperlambat pemanasan global dan
yang benar-benar berarti adalah bagaimana cara menemukan cara untuk
mengurangi kenaikan pemakaian listrik.
2.2.3
Green IT strategy
Menurut Pearch (1989),
Green
information technology (green IT)
strategi
dasarnya adalah strategi bisnis yang terpadu menggabungkan
pengurangan emisi karbon dan pertimbangan lingkungan lainnya dalam
perumusan dan eksekusi mereka. Sukses green IT strategies
memberikan
pertimbangan karena tujuan organisasi, konteks industri dan lingkungan sosial
budaya. Nilai ini keselarasan penting antara bisnis, teknologi dan masyarakat
telah diantisipasi dalam kebutuhan untuk pertumbuhan holistik organisasi,
terutama dalam konteks lingkungan.
Menurut Unhelkar (2011), Green IT
strategies terdiri isu isu bisnis,
kepemimpinan dan pengambilan keputusan, berpikir kritis dan arsitektur
bisnis dan teknologi (termasuk teknologi informasi dan komunikasi (ICT))
serta isu-isu lembut
seperti orang, semangat dan motivasi mereka. Sebuah
pendekatan green IT strategic
mencakup struktur organisasi, dinamika,
insentif ekonomi makro, kendala kepatuhan dan harus menyelaraskan
tanggung jawab sosial perusahaan
(Corporate Social Responsibility (CSR))
dengan bisnis utama perusahaan. Sebuah diskusi yang mendalam dari berbagai
aspek green
IT strategies, juga dikenal sebagai strategi bisnis
bertanggungjawab terhadap lingkungan (ERBS).
2.3
Pendekatan Green IT Strategies
Menurut Unhelkar dan Dickens (2008, p151-153), Kerangka
konseptual untuk green IT strategies
dibahas untuk model suatu perusahaan
dari perspektif lingkungan, telah disempurnakan kerangka asli RMIT
University untuk green IT
yang komprehensif kerangka green IT
yang dapat
digunakan dalam praktek. Sebuah model prosedural terhadap informasi
manajemen sistem yang berkelanjutan memberikan kontribusi terhadap
model- model dan kerangka kerja untuk green IT, sehingga masukan berharga
ke dalam pengembangan green IT strategy.
|