12
dan kemudian dipopulerkan oleh Pinchott (1985) dan Burgelman (2007) dalam
disertasinya.
Princhott (1985) mendefinisikan seorang intrapreneur
adalah seorang yang
memfokuskan pada inovasi dan kreativitas dan yang mentransformasi suatu mimpi
atau gagasan menjadi usaha yang menguntungkan yang dioperasikannya dalam
lingkup lingkungan perusahaan. Oleh karena itu, agar sukses intrapreneurship
harus
diimplementasikan dalam strategi perusahaan (Budiharjo, 2011:152).
Harris (2009)
mendefinisikan intrapreneur adalah karyawan di perusahaan yang berani untuk
mengambil risiko.
Intrapreneurship
represent the initiation and implementation of innovative
systems and practices within an organization,
by some of its staff under the
supervision of a manager who takes the role of an intrapreneur, in order to improve
the economical performance of the organization, by using a part of its resources,
namely those that previously have not been used in an appropriate manner.
Intrapreneurship
improves the economical and financial performance of the
company, by applying a more efficient use of the resources and by using a suitable
motivational system for its employees (Istocescu, 2003, journal of entrepreneurship
vs intrapreneurship (2011, p972).
Konsensus yang meningkat telah diperoleh pada konsep entrepreneurship
sebagai proses pengungkapan dan pengembangan peluang untuk menciptakan nilai
melalui inovasi dan perebutan peluang tanpa menganggap sumber daya (manusia dan
kapital) atau lokasi entrepreneur
dalam perusahaan baru atau yang sudah ada
(Churchill, dalam Antoncic & Hisrich 2001). Mungkin definisi yang lebih luas
intrapreneurship
adalah entrepreneurship
dalam organisasi saat ini.(Jurnal Peran
Intrapreneurship
Dalam Membangun Daya Saing Kultural di Perguruan Tinggi:
Sebuah Kerangka Penelitian, 2012, p259)
|