Start Back Next End
  
8
1.
Customer involvement, users
harus ikut peran dalan
pengembangan dan juga dalam menentukan spesifikasi dari
sistem.
2.
Incremental delivery, software dikembangkan dengan tambahan
dari spesifikasi dan tuntutan users.
3.
People not process, software
dikembangkan lebih ke
arah
kemampuan tim pengembang itu sendiri dimana setiap orang
memiliki kemampuannya tersendiri untuk bekerja tanpa harus
memikirkan proses prescriptive.
4.
Embrace change, software
dikembangkan dengan menduga
system requirements
untuk berubah agar sistem pembuatan
desain dapat diadaptasi berdasarkan perubahan yang terjadi.
5.
Maintain simplicity, berfokus dalam kesederhanaan
program
dalam arti program
tersebut
mudah dimengerti, baik pada
software
yang sedang dikembangkan atau pada proses
pengembangan software.
Metode Agile
membutuhkan pendekatan yang berbeda untuk
manajemen proyek, yaitu beradaptasi pada pengembangan iteratif dan
berfokus pada keunggulan dari metode agile.
Salah satu pendekatan
dalam metode agile
adalah Scrum. Scrum
merupakan sebuah
pendekatan
metode
agile
yang berfokus dalam menangani
pengembangan iteratif dibanding dengan pendekatan teknis yang
spesifik (Sommerville, 2011).
Terdapat tiga tahap dalam Scrum, yaitu: fase pertama, Outline
Planning
and
Architectural Design
merupakan tahap dimana
dilakukan penentuan tujuan utama dari proyek dan mendesain
arsitektur software. Tahap berikutnya merupakan Sprint Cycle,
dimana pada setiap siklus dikembangkan tahapan iteratif baru dari
sistem. Tahap terakhir adalah Project Closure, yang
merupakan tahap
dimana proyek dirapikan, penulisan dokumentasi yang dibutuhkan
seperti petunjuk bagi user, dan mengevaluasi pelajaran-pelajaran yang
didapat dari pelaksanaan proyek (Sommerville, 2011).
Fitur inovatif dari Scrum adalah pada tahap keduanya, atau tahap
Sprint Cycle
dimana dilakukan siklus sprint
secara berulang-ulang
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter