Start Back Next End
  
9
(Sommerville, 2011). Sprint
pada Scrum
adalah sebuah proses
perencanaan yang dibagi menjadi empat tahapan, yaitu:
1.
Assess, dimana pekerjaan yang
akan
dilakukan dapat
diperhitungkan.
2.
Select, dimana pemilihan dari fitur-fitur yang akan
dikembangkan.
3.
Develop, dimana fitur-fitur yang telah dipilih mulai
dikembangkan dan dilakukan implementasi software.
4.
Review,
dimana
pada akhir dari sprint, produk yang dihasilkan
akan diberikan pada stakeholder untuk kemudian dievaluasi.
Berdasarkan Sommerville (2011), karakteristik utama dari
proses sprint pada Scrum adalah:
1.
Jangka waktu
dari setiap sprint
sudah ditentukan, umumnya
adalah dua sampai empat minggu.
2.
Titik awal dari perencanaan adalah product backlog, yaitu daftar
dari pekerjaan yang harus dilakukan pada proyek.
Pada tahap
assess dari sprint, backlog tersebut dicek kembali, dan dilakukan
penentuan
prioritas serta
resiko untuk setiap pekerjaan.
Konsumen sangat berperan pada proses ini dan dapat
memberikan requirement atau task baru pada setiap awal siklus
sprint.
3.
Tahap select
mengikutsertakan seluruh anggota tim proyek
untuk
bekerjasama dengan konsumen dalam memilih fitur-fitur
dan fungsi yang akan dikembangkan pada tiap siklus sprint.
4.
Ketika poin-poin diatas sudah
selesai
dilakukan, tim mulai
mengembangkan software
sesuai kriteria. Diadakan rapat
singkat yang dilaksanakan secara harian untuk mengevaluasi
hasil kerja dan jika diperlukan, dilakukan juga penyusunan
ulang prioritas. Pada tahap ini, tim diisolasikan dari konsumen
dan seluruh komunikasi dilakukan melalui
perantara berupa
Scrum master. Peran dari seorang Scrum master
adalah
melindungi tim dari gangguan luar yang dapat menghambat
kemajuan proyek. Metode dimana seorang Scrum master
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter