12
yang sama,
terminologi yang sama juga perlu dipakai di
prompts, menus
dan help screens
serta konsistensi warna,
layout, teks, dan desain
lainnya harus bisa diaplikasikan dengan
baik.
2.
Cater to universal usability
Desainer harus bisa menentukan dan menyadari kebutuhan
dari berbagai user, memberikan fitur dimana content
bisa
dinikmati oleh berbagai user
dari berbagai umur dan juga
kemampuan penggunaan teknologi, sebagai contoh:
penambahan fitur untuk pemula seperti penjelasan interface dan
fitur bagi user
berpengalaman seperti shortcut
serta
memperkaya kualitas desain.
3.
Offer informative feedback
Setiap kali user
melakukan suatu aksi pada UI harus ada
pemberian umpan balik, sebagai contoh: munculnya message
ketika user melakukan aksi.
4.
Design dialog to yield closure
Alur kerja dari UI yang harus bisa dirangkai menjadi
bagian pembuka, tengah dan akhir, sebagai contoh:
umpan balik
yang informatif setelah menyelesaikan satu rangkaian aksi dapat
membuat
user
merasa puas karena
telah mencapai
akhir yang
diinginkan
(perasaan lega menjadi tanda agar user
tidak perlu
memikirkan apa yang harus dilakukan selanjutnya) dan menjadi
indikator dalam mempersiapkan rangkaian kerja berikutnya.
5.
Prevents error
Desainer
harus dapat meminimalisir kemungkinan
user
untuk melakukan error. Apabila user
melakukan error, maka
sistem harus bisa mendeteksi error
dan memberikan instruksi
yang mudah dimengerti, membangun
dan terarah untuk
memperbaikinya, sebagai contoh: jangan biarkan user
meng-
input data alfabet ke dalam kolom entri numerik.
6.
Permit easy reversal of actions
Desainer
sebisa mungkin membuat aksi yang dilakukan
user dapat dibatalkan, hal ini dapat menurunkan kepanikan user
|