13
jika melakukan error, dan fitur ini mendorong user
untuk
mengeksplorasi fitur-fitur lainnya yang tidak begitu familiar
bagi user, sebagai contoh: pengentrian data
user
dapat
dibatalkan, jika terjadi error.
7.
Support internal locus of control
Faktor dari
desain
yang membuat user
merasakan bahwa
mereka yang memegang kendali dari UI yang diakses kemudian
UI memberikan respon terhadap aksi yang dilakukan, sebagai
contoh: user
tidak menginginkan adanya perubahan yang
mendadak atau kesulitan dalam mendapatkan suatu informasi.
8.
Reduce short-term memory load
Desain yang dibuat sebaiknya tidak memerlukan banyak
instruksi yang harus diingat untuk melakukan suatu rangkaian
aksi terhadap UI, sebagai contoh: dalam pengisian nomor
telepon, diharapkan tidak ada pengisian kembali nomor telepon
yang sama.
2.1.4
Storyboard
Storyboard
berguna untuk menjelaskan proyek secara detil
menggunakan kata-kata dan sketsa untuk setiap
gambar, suara, dan
pilihan navigasi, sampai ke detil warna, isi tulisan, attributes
dan
fonts, bentuk tombol, styles, respon, dan voice inflections. Storyboard
digunakan juga untuk menggambarkan animasi (Vaughan, 2011).
Storyboard
data membantu dalam mengatur proyek dan juga
membantu untuk fokus terhadap proyek secara keseluruhan. Karena
dalam mendesain interaksi dan alur navigasi sering kali memerlukan
perencanaan yang matang dan
usaha pemrograman yang rumit,
sehingga storyboard
yang dibuat harus menjelaskan secara detil
bukan hanya mengenai gambar dari setiap rancangan layar, tetapi juga
elemen interaktif yang ada didalamnya (Vaughan, 2011).
Storyboard
mirip seperti sebuah komik yang berurutan, dimana
terdapat tiga sampai empat
panel yang menunjukan perkembangan
dari cerita atau informasi setiap harinya. Kemudian barulah
dibuat
strukturnya dengan merencanakan gambarannya secara
berurutan
|