![]() 17
f.
Pengaruh pemberian obat, baik yang diinginkan atau yang tidak
diinginkan tidak dapat diperkirakan sebelumnya dan tidak dilakukan
pemantauan secara langsung atau tidak langsung.
2.2.2 Obat Topikal pada Kulit
Pemberian obat topikal pada kulit merupakan cara memberikan obat pada
kulit dengan mengoleskan obat yang akan diberikan. Pemberian obat topikal pada
kulit memiliki tujuan yang lokal, seperti pada superficial
epidermis. Obat ini
diberikan untuk mempercepat proses penyembuhan, bila pemberian per-oral tidak
dapat mencapai superficial
epidermis
yang miskin pembuluh darah kapiler. Efek
sistemik tidak diharapkan pada pemberian obat topikal pada kulit ini. Apabila terjadi
kerusakan kulit setelah penggunaan obat topikal pada kulit, maka kemungkinan besar
efek sistemik akan terjadi.
Pemberian obat topikal pada kulit terbatas hanya pada obat-obat tertentu karena
tidak banyak obat yang dapat menembus kulit yang utuh. Keberhasilan pengobatan
topical pada kulit tergantung pada:
Umur
Pemilihan agen topikal yang tepat
Lokasi dan luas tubuh yang terkena atau yang sakit
Stadium penyakit
Konsentrasi bahan aktif dalam vehikulum
Metode aplikasi
Penentuan lama pemakaian obat
Penetrasi obat topical pada kulit, melalui: stratum korneum
epidermis
papilla dermis
aliran darah
Proses penyerapan obat topikal jika diberikan pada kulit, yaitu:
Lag phase - hanya di atas kulit, tidak masuk ke dalam darah
Rising - dari stratum korneum diserap sampai ke kapiler dermis darah
Falling
-
obat habis di stratum korneum. Jika terus diserap kedalam,
khasiatnya akan semakin berkurang
Contoh obat topikal untuk kulit :
1. Anti jamur : ketoconazol, miconazol, terbinafin
2. Antibiotik : oxytetrasiklin
3. Kortikosteroid : betametason, hidrokortison
|