9
Faktor yang berperan penting dalam fungsi proteksi kulit adalah
keratin, lipid, sebum,
pH asam, pigmen melanin, dan sel Langerhans
serta makrofag
yang berada di lapisan dermis. Berikut adalah beberapa
mekanisme proteksi pada kulit:
1.
Keratin
Lapisan keratin bersifat kedap udara, cukup kedap air, dan
tidak dapat ditembus oleh sebagian besar bahan.
Oleh karena itu,
lapisan ini dapat menahan segala sesuatu yang melewatinya dalam
dua arah antara tubuh dan lingkungan eksternal.
Sebagai contoh,
lapisan ini dapat memperkecil hilangnya air tubuh dan protein plasma
pada penderita luka bakar, serta mencegah benda asing masuk ke
dalam tubuh. Selain itu, proses keratinisasi juga berperan sebagi
barrier
mekanis karena sel-sel mati akan melepaskan dirinya secara
teratur.
2.
Lipid
Lipid
yang dihasilkan oleh granula
lamellar
berfungsi untuk
mengurangi evaporasi air dari permukaan kulit. Oleh karena itu, kulit
akan terhindar dari dehidrasi. Selain itu, lipid
juga akan mencegah
masuknya air ke dalam kulit.
3.
Sebum
Sebum yang dihasilkan kelenjar sebasea
berperan untuk
menjaga kulit dan rambut agar tidak menjadi kering. Selain itu, sebum
mengandung bahan kimia anti bacteria
yang dapat membunuh
bakteri. Peran lain dari sebum adalah pada masa fetus, yakni kelenjar
lemak fetus yang dipengaruhi oleh hormone androgen
ibunya akan
memproduksi sebum yang berfungsi untuk melindungi kulit fetus dari
cairan amnion, disebut sebagai vernix caseosa.
4.
pH asam
Keasaman kulit terbentuk dari hasil ekskresi keringat dan
sebum, sehingga menyebabkan pH kulit berkisar 5-6,5. Hal
tersebutlah yang menjadi perlindungan kimiawi kulit terhadap infeksi
bakteri maupun jamur.
|