6
1. Pose to Pose
Pose to pose merupakan penentuan posisi key animation dan menjadi cara
animator untuk menentukan gerak selanjutnya hingga gerakan penutup.
2. Timing and Spacing
Satuan waktu, atau jeda waktu sangat penting dalam gerakan animasi. Dimana
dalam satu detik terdapat 24 frame, dengan menentukan berapa frame waktu
yang dibutuhkan, cepat lambatnya suatu gerak animasi, baik gerak konstan, gerak
yang semakin cepat atau gerak yang semakin lambat.
3. Stretch and Squash
Gerak sebuah obyek agar terlihat lebih hidup dan halus dalam animasi. Stretch
and Squash memberikan sentuhan kelenturan pada suatu benda hingga
memberikan kesan benda yang berbobot dan bervolume dalam gerak animasi.
4. Anticipation
Antisipasi adalah ancang-ancang ketika ingin melakukan gerakan utama. Kesan
yang ingin disampaikan adalah mengumpulkan tenaga untuk apa yang akan
dilakukan karakter dalam animasi.
5. Secondary Action
Yaitu aksi kedua, dimana merupakan gerakan yang muncul dikarenakan adanya
akibat suatu gaya atau gerakan pada aksi pertama obyek animasi.
6. Follow Through and Overlapping Action
Prinsip ini melibatkan dua benda yang bisa sama atau berbeda, namun saling
berkaitan satu sama lain, sehingga saling mempengaruhi dalam setiap
gerakannya.
7. Ease in - Ease out
Gerakan ini tidak lepas dari hukum fisika, dimana terdapat gaya gravitasi, bobot,
kecepatan, percepatan, daya, dll. Prinsipnya yaitu memperlihatkan bobot,
kecepatan, dll.
8. Arcs
Gerakan yang bersifat melingkar atau melengkung. Pada prinsipnya setiap
gerakan seperti mempunyai gerak melengungnya, agar geraan animasi obyek
terlihat lebih luwes, dinamis, hidup dan indah.
|