6
Sebuah teori mengatakan bahwa perminyakan diri
ini
merupakan bagian dari pertahanan landak karena membantu mengusir
hewan pemangsa.
Bila terancam bahaya landak akan cepat-cepat
menekukkan kepala, tungkai, dna ekornya ke dalam, dan
melengkungkan punggungnya membentuk huruf U. Sebuah
mantel otot di bawah kulitnya yang longgar akan merenggang dan
menutupi bagian kepala, samping dan belakang tubuh. Otot di
sekeliling sisi mantel ini kemudian mengencang dan menarik mantel
duri tersebut hingga menutupi bagian bawah tubuh landak. Selama
dalam proses tersebut duri-duri dengan sendirinya mencuat keluar.
Dengan perilaku defensif ini landak menjadi sebuah bola berduri yang
mampu mengusir selera makan hewan pemangsa yang mengincarnya.
Secara fisik duri-duri landak menakutkan musuhnya, tetapi juga
berfungsi sebagai bantalan empuk andaikata landak jatuh
menggelinding atau dihempaskan ke pohon. Beberapa saat setelah
suasana tenang kembali landak akan sedikit mengendurkan ototnya
dan mengintip dari bentengnya yang berduri. Penglihatan landak
tergolong buruk, namun indera penciumannya sangat tajam dan
getaran-getaran yang dihasilkan oleh binatang yang sedang bergerak
di dekatnya dapat dirasakan melalui duri-durinya.
Sebenarnya landak memiliki kaki-kaki yang panjang tetapi
biasanya tidak terlihat karena terhalang oleh mantel durinya. Landak
dapat berlari dengan baik, menggali lubang, dan berenang bila perlu.
Biasanya landak akan memilih belukar yang bercampur aduk dengan
semak-semak untuk berlindung. Berkat pertahanannya landak dapat
melarikan diri dan mencari tempat yang aman. Bila dalam bahaya,
hewan ini mampu bergerak dengan kecepatan yang mengagumkan,
kira-kira sama dengan orang yang sedang berjalan cepat dengan
tubuhnya diangkat dari permukaan tanah.
|