Start Back Next End
  
besarda tumbuh menjdi remaja yang gagah perkasa, berbadan tegap, tinggi bear.
Gajah itu dilawannya, ketika gajah terkena kuku Bima, Gajah mati seketika.maka
kuku tersebut menjadi senjata yang bernama kuku Pancanaka. Sukma gajah menjadi
satu dengan remaja tersebut,
setelah bertemu dengan ayah ibunya dan keluarga, ia
diberi nama Bratesena karena pelawanannya terhadap gajah sena. 
       Bima tidak bisa berbicara dalam bahasa jawa krama kepada siapa saja, kecuali
denga dewa ruci. di sinilah cerita bima sang pandawa  di terangkan bahwa pandawa
berarti para putra pandu yang berjumlah lima,Yudhistira, Bima, Arjuna, Nakula, dan
Sadewa  kelahiran merek begitu istimewa bahkan beberapa tikoh bangsa dewa pun
berkehendak menemani kelahiran mereka. Sikap mereka dalam menjalankan
darma
sebagai ksatria selalu menjadi panutan. Sikap tabah dan membela kebenaran selalu
mereka junjung . sampai akhirnya mereka keluar sebagai pemenang saat perang
Baratayudha berlangsung, 
Akan tetapi, sejatinya 5 pandawa tersebut sangat kuat dan selalu kompak dalam
menjalankan tugasnya,sehingga mereka berhasil menaklukkan para kurawa. 
(Sumber; Buku Rupa dan karakter wayang purwa,oleh; Heru Sudjarwo)
2.2.3 Data cerita Mahabarata
Menurut M.A Salmoen
dalam bukunya Pedalangan Di Pasoendan
dan
dalam Kitab Filsafat dan Masa Depan Pewayangan
karya Ir. Moelyono,
Mahabharata berasal dari cerita bangsa Aria, yaitu suatu bangsa yang mendiami
tanah dataran tinggi Kasymir di India utara yang bernama Wedda. Kitab
Mahabharata yang berasal dari cerita rakyat, berubah menjadi cerita mitos yang
disetarakan dengan kitab-kitab lainya di India, seperti Jayur wedda, rig wedda,
sama wedda dan lain-lainya.
Pada awal abad ke 20, kitab Mahabharata telah diterjemahkan ke dalam + 300
bahasa sehingga hampir seluruh dunia mengenalnya. Asal mula cerita itu ditulis
dalam bentuk puisi yang disebarkan secara lisan dan turun-temurun, kemudian setelah
manusia bisa menulis dan membaca barulah dijadikan cerita tertulis yang disusun
dengan bahasa yang indah dalam bentuk puisi dan prosa.
Kedua cerita tersebut kadang-kadang dikaburkan oleh pendapat- pendapat atau
pengertian yang campur aduk, karena perkembangan kedua cerita itu tidak terlepas
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter