Start Back Next End
  
dari pengaruh dan perubahan zaman, seperti perubahan politik, perubahan
kepercayaan, perubahan sosial ekonomi dan lain-lainya, yang kemajuan alam pikiran
manusia mempengeruhi perubahan-perubahan itu. Pada zaman Majapahit dan zaman-
zaman sebelumnya, cerita wayang bertindak sebagai sumber penyebaran ajaran
agama Hindu. Tetapi pada zaman Islam digunakan sebagai media pengembangan dan
penyebaran agama Islam yang tentu berbeda maksud dan tujuannya, baik dalam
pengertian maupun dalam falsafahnya.
Kitab Mahabharata ini sering juga disebut Asthadasaparwa. Astha berarti
delapan, dasa berarti sepuluh, parwa berarti bagian atau bab. Jadi kitab Mahabharata
ini dibagi menjadi 18 bagian atau 18 parwa. Sebagian besar menceritakan peperangan
sengit antara Pandawa dan Kurawa selama 18 hari, sehingga ada yang menyebut
dengan nama yang lengkap yaitu kitab Mahabharatayudda yang artinya peperangan
besar antara keluarga Bharata
Kitab Mahabharata ditulis oleh Empu Wiyasa. Nyoman S. Pendita dalam
halaman pendahuluan Mahabharatanya menyebutkan bahwa Mahabharata dikarang
oleh 28 Wiyasa (Empu sastra) yang dipersonifikasikan sebagai seorang Maharsi
Wiyasa (kakek Pandawa dan Kurawa). Asthadasaparwa artinya 18 parwa atau 18
bagian, diantaranya yaitu Adiparwa, Sabhaparwa, Wanaparwa, Wirathaparwa,
Udyogaparwa, Bismaparwa, Dronaparwa, Karnaparwa, Salyaparwa, Sauptikaparwa,
Striparwa, Santiparwa, Anusasanaparwa, Aswamedaparwa, Asramawasanaparwa,
Mausalaparwa, Prasthanikaparwa, Swargarohanaparwa.
Dalam parwa yang pertama yaitu Adiparwa, dimuat beberapa macam cerita,
misalnya matinya Arimba, burung dewata mengaduk laut susu yang menyebabkan
keluarnya air hidup dan juga timbulnya gerhana matahari dan bulan yang dalam
ceritanya terungkap bulan yang ditelan oleh raksasa yang hanya berwujud kepala.
Ada juga cerita tentang Pandawa dan Kurawa ketika masih kecil misalnya lakon Dewi
Lara Amis, Bale si Gala-gala dan cerita Santanu. Negeri Hastina yang rajanya
bernama prabu Santanu mempunyai anak bernama Prabata atau disebut juga Bisma
yang artinya teguh janji. Suatu saat prabu Santanu tertarik dengan kecantikan dewi
Satyawati. Padahal prabu Santanu sudah
pernah sumpah tak akan kawin lagi, hanya
akan mengasuh sang Prabata saja.
Bisma pun mengetahui pula bahwa sang ayah telah bersumpah tak akan kawin
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter