Start Back Next End
  
12
4.
Biaya Kekurangan
Biaya kekurangan persediaan merefleksikan konsekuensi ekonomis yang
disebabkan oleh adanya kehabisan persediaan, kondisi ini sangat merugikan
perusahaan karena proses produksi akan
terganggu dan kesempatan untuk
memperoleh peluang akan hilang atau konsumen dapat berpindah ke perusahaan
lain karena permintaannya tidak terpenuhi. Adapun yang termasuk dalam biaya
stock-out adalah :
a.
Jumlah barang yang tidak terpenuhi. Adanya kehabisan barang menyebabkan
kegiatan proses produksi terhenti dan
sejumlah permintaan tidak terpenuhi,
sehingga perusahaan akan kehilangan peluang tersebut. Pengukuran biaya ini
didasarkan peluang yang hilang tersebut, yang disebut juga dengan
biaya
pinalty dengan satuan Rp/Unit.
b.
Waktu pemenuhan. Kekurangan persediaan dapat juga berakibat pada
lambatnya waktu penyelesaian barang karena adanya waktu menganggur
pada saat perusahaan
harus memesan persediaan, waktu menganggur ini
merupakan biaya kehilangan pendapatan. Pengukuran biaya ini didasarkan
pada waktu yang diperlukan untuk mengisi gudang dengan satuan Rp/Satuan
Waktu.
c.
Biaya pengadaan darurat. Biaya ini seringkali diperlukan sebagai upaya untuk
memenuhi permintaan konsumen dalam kondisi kehabisan persediaan,
sehingga biaya yang akan dikeluarkan lebih besar dibandingkan kondisi
normal. Besarnya biaya ini dikarenakan pemesanan yang mendadak dimana
perusahaan tidak mempunyai kesempatan berfikir lebih jauh untuk
menentukan pilihannya, baik harga, pemasok, atau biaya-biaya yang
mengikutinya. Pengukuran biaya ini didasarkan pada pemesanan setiap kali
kehabisan persediaan.
2.2
Pendekatan Sistem Informasi
2.2.1
Pengertian Sistem
Menurut Satzinger, J.W., Jackson, R.R., dan Burd, S.D. (2010:6), sistem
adalah kumpulan komponen-komponen yang saling berkaitan yang berfungsi
bersama untuk mencapai hasil.
Menurut O’Brien dan Marakas (2010:26) Sistem adalah sekelompok
komponen yang saling bekerja sama menuju tujuan bersama dengan input
dan
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter