17
2.1.5.3.2 Audit Melalui Komputer (Audit Through the Computer)
Saat ini auditor melakukan audit
melalui komputer. Sesuai dengan
kompleksitas dari sistem aplikasi, tugas mengaudit melalui komputer
lebih mudah karena auditor bisa langsung mengecek sistem klien dengan
menjadi user. Selain itu auditor juga harus menguasi secara teknis.
2.1.5.4 Tahapan Audit Sistem Informasi
Menurut Weber (1999 : 47) tahapan-tahapan audit sistem informasi
terdiri dari :
2.1.5.4.1 Perencanaan Audit (Planning the Audit)
Perencanaan merupakan fase pertama dalam melakukan audit. Untuk
auditor eksternal, ini termasuk menginvestigasi klien untuk menentukan
ikatan audit, menugaskan staf
yang tepat, mendapatkan surat
perizininan, mendapatkan latar belakang klien dan tanggung jawab
prosedur akan analisis tinjauan untuk mengerti bisnis klien lebih baik dan
mengidentifikasi area risiko di dalam audit.
2.1.5.4.2 Pengujian Pengendalian (Test of Controls)
Auditor melakukan pengujian pengendalian pada saat mereka menilai
risiko
pengendalian dibawah level maksimum. Dalam tingkat ini,
bagaimanapun, auditor tidak mengetahui apakah pengendalian di
jalankan secara efektif
atau tidak.
Oleh karena itu, pengujian
pengendalian dan pengendalian material
harus di evaluasi secara spesifik
dan dapat dipercaya.
2.1.5.4.3 Pengujian Transaksi (Test of Transactions)
Dari perspektif pembuktian audit, auditor melakukan pengujian
transaksi untuk mengevaluasi apakah kesalahan atau proses transaksi
yang tidak biasanya terjadi mengarah kepada sebuah pernyataan yang
salah di dalam informasi keuangan. Dari perspektif operasional, auditor
menggunakan pengujian transaksi untuk mengevaluasi apakah transaksi
atau kejadian telah di tangani dengan efektif dan efisien.
|