![]() Setelah requirement collection dan analisis tahapan alur hidup sistem basis data
telah selesai dan sudah mendokumentasikan pemenuhan kebutuhan
kebutuhan
pengguna yang nantinya digunakan untuk perancangan sistem basis data, maka hal
tersebut bisa dikatakan telah siap untuk
merancang sistem basis data. Aspek yang sulit
dalam melakukan perancangan basis data adalah bagaimana seorang perancang data,
programmer
serta pengguna akhir bisa melihat data dan menggunakannya dengan
caranya sendiri. Kesulitan tersebut akan menimbulkan masalah dalam memenuhi
standar kebutuhan pengguna sistem.
Entity-Relationship
(ER) Model
merupakan solusi dari permasalahan yang
terjadi.Menurut Connolly dan Begg (2010, p371), Entity-Relationship Modeling adalah
pendekatan top-down di dalam perancangan basis data yang melakukan identifikasi data
data penting yang sering disebut sebagai entitas dan hubungan diantara data yang
harus direpresentasikan di dalam model. Setelah menentukan entitas dan hubungan
maka langkah selanjutnya adalah menambahkan informasi detail untuk entitas
dan hubungan tersebut yang disebut sebagai atribut dan konstrain di dalam
entitas, hubungan, dan atribut. Contoh Entity-Relationship Diagram
dapat dilihat
pada gambar 2.3
Gambar 2.3 An Entity-Relationship (ER) Diagram
Sumber : Connolly dan Begg(2010, p373)
|