e.
Jika salah satu mesin atau peralatan terhenti atau rusak, maka
seluruh proses produksi akan terhenti.
f.
Mesinnya bersifat khusus dan variasi dari produksinya kecil
maka job structure-nya sedikit dan jumlah tenaga kerjanya
tidak perlu banyak.
g.
Persediaan bahan mentah dan bahan dalam proses adalah
lebih rendah dari pada intermittent process/manufacturing.
h.
Bahan-
bahan dipindahkan dengan peralatan handling yang
tetap yang menggunakan tenaga mesin seperti ban berjalan.
2.
Proses produksi yang terputus putus (Intermittent Processes)
Menurut Sofjan Assauri (2004,p75), pengertian dari proses
terputus-putus adalah proses produksi yang menggunakan waktu
yang pendek dalam persiapan peralatan untuk perubahan yang
cepat guna dapat menghadapi variasi produk yang berganti
ganti.
Menurut Sofjan Assauri ciri
ciri dari proses produksi yang
terputus putus adalah :
a.
Produk yang dihasilkan dalam jumlah yang sangat kecil
dengan variasi yang sangat besar (berbeda) dan didasarkan atas
pesanan.
b.
Proses seperti ini biasanya menggunakan sistem, atau cara
penyusunan peralatan berdasarkan atas fungsi dalam proses
produksi atau peralatan yang sama dikelompokkan pada
tempat yang sama, yang disebut dengan process lay out atau
departementation bu equipment.
c.
Mesin yang dipakai dalam proses produksi seperti ini adalah
mesin - mesin yang bersifat umum.
d.
Produk yang dihasilkan sangat besar, sehingga operatornya
perlu mempunyai keahlian atau
skill yang tinggi dalam
pengerjaan produk tersebut.
e.
Proses produksi tidak mudah/akan terhenti walaupun terjadi
kerusakan atau terhentinya salah satu mesin atau peralatan.
|