23
mengacu pada sistem koordinat beserta dengan penggambaran atribut-atribut
non
spasial. Fungsi peta adalah memberikan informasi spasial kepada pengguna.
Informasi itu dapat berupa lokasi, ukuran, bentuk, pola, distribusi, dan trends dalam
objek spasial. Representasi peta pada umumnya adalah 2 dimensi, namun tidak
menutup kemungkinan representasi peta dalam 3 dimensi. Pada dasarnya, bumi
memiliki bentuk yang mendekati bulat. Dengan
penggambaran peta, dilakukan
proyeksi ke bidang datar untuk menggambarkan bumi yang berbentuk bulat dengan
distorsi yang terkontrol. Keterbatasan skala
dan proyeksi pada peta, membuat peta
tidak dapat menggambarkan permukaan bumi secara lengkap atau sempurna
(Heywood, Cornellius, dan Steve Carver 2011).
Menurut Eddy Prahasta (2005), peta adalah suatu alat peraga untuk menyampaikan
suatu ide berupa sebuah gambar mengenai tinggi rendahnya suatu daerah (topografi),
penyebaran penduduk, jaringan jalan dan hal lainnya yang berhubungan dengan
kedudukan dalam ruang. Peta dilukiskan dengan skala tertentu, dengan tulisan atau
symbol sebagai keterangan yang dapat dilihat dari atas. Peta dapat meliputi wilayah
yang luas, dapat juga hanya mencakup wilayah yang sempit. Peta dalam Bahasa
Ingris berarti Map, dan dalam Bahasa Yunani berarti mappa. Ilmu pengetahuan yang
mempelajari tentang peta disebut karto grafi.
Jenis Peta
Ada beberapa jenis peta dilihat dari berbagai aspek, yaitu tujuan,
kegunaan dan skalanya.
a.
Berdasarkan tujuan.
1.
Peta Umum
Peta yang melukiskan bentuk fisik permukaan bumi suatu wilayah.
Contohnya : Peta jalan dan gedung.
2.
Peta Khusus
Peta yang menampakkan suatu keadaan atau kondisi khusus suatu
daerah tertentu atau keseluruhan daerah bumi. Contohnya : Peta Iklim.
b.
Berdasarkan Kegunaan
1.
Peta Referensi Umum
Peta yang digunakan untuk mengidentifikasi dan verifikasi macam-
macam bentuk geografi termasuk fitur tanah, jalan, dan sebagainya.
|