Start Back Next End
  
22
2.1.7.7 Prototyping (Optional)
Menurut Connolly dan Begg (2010:333), prototyping
adalah
proses membangun sebuah model kerja dari sebuah sistem basis data. 
Tujuan utama prototyping
adalah memungkinkan pengguna
menggunakan prototype
untuk mengidentifikasi fitur-fitur yang telah
bekerja dengan baik atau fitur yang kurang pada sistem, dan
memungkinkan pengguna untuk memberikan masukan perbaikan atau
penambahan fitur baru ke dalam sistem basis data. Prototyping
juga
dapat digunakan untuk mengklarifikasi kebutuhan pengguna, dan
mengevaluasi kelayakan dari rancangan sistem.
Terdapat dua jenis prototyping yang digunakan saat ini, yaitu:
1)
Requirement prototyping, digunakan untuk menentukan
kebutuhan suatu sistem basis data yang diusulkan dan ketika
kebutuhan terhadap sistem basis data telah lengkap, maka
prototype tersebut tidak digunakan lagi.
2)
Evolutionary prototyping, digunakan untuk tujuan yang sama
dengan requirement prototyping, tetapi memiliki perbedaaan yang
mendasar, yaitu prototype
tidak dibuang tetapi dikembangkan
lebih lanjut menjadi sistem basis data.
2.1.7.8 Implementation
Menurut Connolly dan Begg (2010:333), implementation
merupakan realisasi fisik dari basis data dan rancangan aplikasi. 
Implementasi basis data dapat dicapai dengan menggunakan
Data Definition Language (DDL) dari DBMS yang dipilih
atau
sebuah Graphical User Interface
(GUI) yang menyediakan fungsi
yang sama sambil menyembunyikan perintah DDL tingkat rendah.
Perintah DDL digunakan untuk membuat struktur basis data dan file
basis data yang masih kosong. 
Program aplikasi diimplementasikan dengan menggunakan
bahasa generasi ketiga atau keempat (3GL atau 4GL). Bagian dari
program aplikasi adalah transaksi pada basis data yang
diimplementasikan dengan Data Manipulation Language
(DML) dari
DBMS. 
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter