30
5.
Penawaran pencegahan dan penanganan kesalahan sederhana
Usahakan dalam mendesain suatu sistem, diarahkan agar user tidak
membuat kesalahan yang serius. Misalnya menyediakan pilihan menu,
tidak mengizinkan karakter alfabet pada kotak
entri numerik. Jika user
melakukan kesalahan, sistem harus dapat mendeteksi kesalahan dan
menawarkan instruksi yang sederhana, konstruktif, dan spesifik untuk
perbaikan. Contoh, user tidak perlu mengetik ulang seluruh perintah,
melainkan hanya memperbaiki bagian yang salah saja.
6.
Mengizinkan pembalikan aksi yang mudah
Pada suatu sistem aplikasi harus terdapat pembalikan aksi. Fitur ini dapat
memperkecil kesalahan, selama user tahu bahwa aksi dapat dibatalkan.
Pembalikan aksi dapat berupa tindakan tunggal, tugas data entri, atau
serangkaian aksi seperti entri nama dan alamat.
7.
Mendukung pusat kendali internal
User yang sudah terbiasa dengan suatu aplikasi, biasanya ingin memiliki
kendali atas antarmuka dan tanggapan dari aksinya. Aksi antarmuka yang
tidak umum, urutan entri data yang membosankan, kesulitan dalam
memperoleh informasi yang dibutuhkan, serta ketidakmampuan
menghasilkan aksi yang diinginkan dapat menimbulkan keresahan dan
ketidakpuasan pada user.
8.
Mengurangi beban ingatan jangka pendek
Manusia mempunyai keterbatasan dalam memproses informasi dengan
waktu yang singkat. Oleh karena itu diperlukan tampilan yang sederhana,
pengurangan jendela-gerak frekuensi, pemberian waktu pelatihan yang
cukup untuk kode-kode, hafalan dan rangkaian aksi. Jika diperlukan,
akses online untuk sintaks, singkatan, kode, dan informasi yang terkait
harus disediakan.
|