4
Koromandel. Hal ini tentu sengaja dilakukan untuk mempersatukan seluruh
keluarga penguasa di Swarnnabhumi.
2.1.3.
Kerajaan Pagaruyung Masa Kebudayaan Islam
Sultan Alif Khalifatullah
naik tahta sekitar tahun 1560. Beliau
merupakan raja (sultan) pertama di Kerajaan Pagaruyung yang memeluk
agama Islam. Perubahan corak kepemimpinan ini secara langsung mengubah
pula sistem pemerintahan yang berlaku di Kerajaan Pagaruyung. Perubahan
yang sangat drastis di lingkungan Kerajaan Pagaruyung terjadi ketika datang
3 orang ulama yang baru pulang dari Tanah Suci (Mekah) pada tahun 1803.
Mereka berupaya melakukan pembaharuan (pemurnian) ajaran agama Islam
yang menimbulkan Gerakan Paderi (M.D. Mansoer et.al., 1970). Kaum
Paderi melihat bahwa ajaran Islam di tempat tersebut telah meleceng dari
norma yang digariskan oleh agama Islam.. Dari sinilah muncul 8 orang
pemimpin
yang dikenal dengan Kaum Paderi. Sedangkan Kaum Adat yang
pakaiannya bisanya berwarna hitam dijuluki dengan Kaum Hitam. Dari
sinilah asal mula perseteruan antara Kaum Paderi dengan Kaum Adat
di
lingkungan Kesultanan Pagaruyung (Datoek Toeah, 1976).
Menurut Yus Dt. Parpatiah, pada tahun 1833
Sultan Bagagar Alamsyah,
beserta 19 orang pemuka adat lainnya menandatangani perjanjian
penyerahan Kerajaan Pagaruyung kepada Belanda
dan untuk mengakhiri
perang Padri (perang antara pemuka adat minang dan para ulama), maka
para pihak Belanda mengeluarkan Mahlumat Pelangkap Pancak. yang
isinya ada 3 pasal, yaitu :
1.
Membebaskan rakyat dari pajak.
2.
Pemerintahan tidak mencapuri urusan-urusan adat di nagari.
3.
Penjualan kopi yang di monopoli oleh VOC, kini dijual bebas di
pasar.
|