![]() 27
dicapai misalnya mengganti ukuran, bentuk, irama dan arah dari
unsur-unsur karya desain.
2.2.4. Teori Warna
Menurut Henry Dreyfuss, warna digunakan dalam simbol-simbol grafis
untuk mempertegas maksud dari simbol-simbol tersebut . Secara psikologis
diuraikan warna itu bukanlah suatu gejala yang hanya dapat diamati saja, warna
itu mempengaruhi kelakuan, memegang peranan penting dalam penilaian estetis
dan turut menentukan suka tidaknya kita akan bermacam-macam benda
(J.
Linschoten). Dari pemahaman diatas dapat dijelaskan bahwa warna, selain hanya
dapat dilihat dengan mata ternyata mampu mempengaruhi perilaku seseorang,
mempengaruhi penilaian estetis dan turut menentukan suka tidaknya seseorang
pada suatu benda.
Warna juga mendefinisikan karakter seseorang secara umum, seperti
warna-warna berikut :
Pink, warna yang identik dengan wanita, menarik/cantik, gulali
Orange, warna yang identik dengan musim gugur, penuh kehangatan,
Coklat, warna yang mengesankan hangat, identik dengan musim gugur,
kotor, bumi
Ungu, warna yang identik dengan kesetiaan, kepuasan
Penulis akan menggunakan warna pink sebagai warna dasar animasi
edukasi ini karena target primer adalah wanita. Untuk warna-warna lainnya,
penulis akan menggunakan teori Brewster untuk menentukan warna-warna
lainnya.
2.2.5. Teori Brewster
Untuk menentukan warna lainnya, penulis menggunakan teori Brewster.
Teori Brewster adalah teori yang menyederhanakan warna yang ada di alam
menjadi 4 kelompok warna. Keempat kelompok warna tersebut, yaitu: warna
primer, sekunder, tersier, dan warna netral. Teori ini pertama kali dikemukakan
pada tahun 1831.
|