Start Back Next End
  
desa-desa. Hal ini menyebabkan kebangkrutan pada Bandar-bandar opium, yang
sebagian besar orang Tionghoa.
Ketika sebagian besar Bandar mengalami kebangkrutan, Oei Tiong Ham
muncul sebagai salah satu Bandar candu terbesar pada tahun 1880-an. Oei
membeli
lima bandar opium dan menguasai perdagangan opium di Semarang, Solo,
Yogyakarta, Rembang, dan Surabaya. Dari bisnis opium ini, Oei Tiong Ham berhasil
mengeruk keuntungan sekitar 18 juta gulden. Ia mendominasi kebandaran opium
Jawa Tengah dan Jawa Timur, hingga kebandaran opium yang dipegang orang-orang
Cina dibubarkan pemerintah kolonial, pada 1902.
2.1.4 Target Audiens
Target audiens dari animasi dokumenter ini adalah masyarakat pada usia 17-22
tahun, baik laki-laki maupun perempuan, di daerah kota-kota besar. Dengan
pendidikan SMA sampai Sarjana dan memiliki ketertarikan pada sejarah.
2.1.5 Analisa Kasus
2.1.5.1 Faktor Pendukung
1. Tema yang diangkat dapat menjadi referensi sejarah bagaimana narkotika
sudah beredar dimasyarakat kita sejak dulu.
2. Tema yang diangkat dapat mengingatkan kembali tentang bagaimana
penjajahan tidak hanya melalui perang fisik tetapi juga melalui psikologis
berupa candu yang merusak moral masyarakat pada kala itu.
3. Penggunaan teknik animasi dapat merekonstruksi ulang kejadian sejarah yang
sulit direka ulang secara nyata, dan menarik minat audiens.
2.1.5.2 Faktor Penghambat
1. Adanya masyarakat yang kurang tertarik akan sejarah.
2. Tidak semua detail sejarahnya dapat dibahas karena keterbatasan waktu.
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter