13
kehilangan orang yang disayang. Agama menawarkan kehidupan setelah
kematian, suatu kelahiran kembali, serta tawaran transenden lain untuk
membantu seseorang lega atau setidaknya mengurangi rasa takutnya.
Buddha menjelaskan akar dari penderitaan manusia. Begitu juga mitos
klasik dari Yunani. Menceritakan tentang Kronos yang memakan anak-
anaknya. Berikut ceritanya:
Kronos mengambil tahta tertinggi dewa-dewa ketika membunuh
ayahnya sendiri (Uranus), ketakutan akan hal yang sama terjadi pada
dirinya (dibunuh oleh anaknya sendiri untuk merebut tahta) maka ia
memakan anak-anaknya ketika mereka lahir. Sampai pada suatu hari ketika
Rhea, istrinya, melahirkan Zeus ditengah malam, Rhea langsung
menitipkan Zeus kepada ibunya (Gaia) kemudian membiarkan Kronos
memakan batu sebagai gantinya. Akhirnya Kronos memuntahkan kelima
anaknya.
Mitologi ini menunjukkan bahwa kematian merupakan sumber dari
penderitaan. Kronos disebut juga waktu (seperti Shiva dalam mitologi
Hindu). Bagaimanapun juga waktu akan memakan semua orang, sampai
akhirnya batu kebijaksanaan tertelan sehingga manusia bisa kembali
hidup. Batu kebijaksanaan merupakan apa yang diyakini
sebagai
kebijaksanaan yang diperlukan seseorang manusia untuk memahami
eksistensinya, yang berarti ada hidup begitu juga ada mati.
2.2.2
Era Medieval
Asal muasal kata medieval berasal dari bahasa latin medium aevum,
yang artinya zaman pertengahan. Istilah ini pertama kali digunakan pada
abad ke-19, sekalipun ide tentang zaman pertengahan telah ada sejak ratusan
tahun yang lalu. Pada saat itu, cendikiawan menganggap zaman medieval
terjadi setelah jatuhnya kerajaan roma, dan sebelum zaman Renaissance. Era
medieval telah lama dianggap sebagai zaman yang tidak terlalu signifikan
dibandingkan kedua zaman yang mengapitnya.
Sejak abad ke-19, definisi era medieval telah mengalami banyak perubahan.
Cendikiawan modern menilai bahwa periode medieval terjadi kurang lebih
sejak abad ke-5 hingga abad ke-15, dari akhir dari zaman kuno hingga
|