Start Back Next End
  
1
awal dan akhir dari sebuah gerakan. Jadi apabila dilihat, jumlah frame gambar akan
lebih rapat pada bagian awal, sedikit di bagian tengah dan lebih rapat lagi pada bagian
akhir. Contohnya membuat animasi orang yang akan duduk atau akan berdiri, juga
berlaku pada gerakan animasi selain manusia, misalnya gerakan benda-benda termasuk
bouncing ball. Namun perlu diingat, untuk gerakan-gerakan menganimasi yang lebih
karikatural/comical dengan fase cepat, prinsip ini justru harus dihindari.
6. Arcs
Pada animasi, sistem pergerakan tubuh pada manusia, binatang, atau makhluk
hidup lainnya bergerak mengikuti pola/jalur (maya) yang disebut Arcs. Hal ini
memungkinkan mereka bergerak secara ‘smooth’ dan lebih realistik, karena pergerakan
mereka mengikuti suatu pola yang berbentuk lengkung (termasuk lingkaran, elips, atau
parabola). Sebagai contoh, Arcs
ditunjukkan pada lintasan tangan saat melempar bola
dan lintasan gerak bola di udara.
7. Secondary Action
Secondary action adalah gerakan-gerakan tambahan yang dimaksudkan untuk
memperkuat gerakan utama supaya sebuah animasi tampak lebih realistik. Secondary
action tidak dimaksudkan untuk menjadi ‘pusat perhatian’ sehingga mengaburkan atau
mengalihkan perhatian dari gerakan utama. Kemunculannya lebih berfungsi memberikan
emphasize untuk memperkuat gerakan utama.
Contoh: Ketika seseorang sedang berjalan, gerakan utamanya tentu adalah
melangkahkan kaki sebagaimana berjalan seharusnya. Namun sambil berjalan ‘seorang’
figur atau karakter animasi dapat sambil mengayun-ayunkan tangannya. Gerakan
mengayun-ayunkan tangan inilah yang disebut secondary action untuk gerakan berjalan.
8. Follow Through and Overlapping Action
Follow through dilakukan dengan cara sebagian dari tubuh masih bergerak pada
saat karakter berhenti (tidak bersamaan waktu berhentinya). Misalnya saat seorang
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter