Start Back Next End
  
2.8.1  Konsep Ilmu Pengetahuan
 
Bidang ilmu pengetahuan telah meneliti warna untuk berbagai
kebutuhan.
Terdapat
beberapa teori yang dapat dijadikan referensi ketika
berbicara mengenai warna, diantaranya adalah sebagai berikut :
1.
Teori Komplementer
Teori ini merupakan teori warna yang dicetuskan oleh Brewster. Pada
prinsipnya,
teori ini menggunakan pengelompokkan atau clustering
pada
berbagai macam warna yang sering dilihat pada lingkaran warna.
Pengelompokkan tersebut antara lain adalah sebagai berikut :
Warna primer
Menurut teori ini, warna primer terdiri dari beberapa warna dasar,
yang berarti bukan merupakan percampuran dari warna lainnya.
Misalnya, warna merah yang menyerupai warna darah, warna biru
seperti warna langit cerah atau laut, serta
warna kuning seperti
kuning telur. Meskipun pada awalnya banyak pendapat yang
menyatakan bahwa hijau juga termasuk
dalam kelompok warna
primer, namun teori dari Brewster ini membantahnya.
Warna sekunder
Secara teoritis, warna jenis ini merupakan hasil percampuran dari 2
warna primer. Seseorang dapat membayangkan warna sekunder ini
hanya dengan mengkombinasikan warna, seperti warna merah dan
kuning yang kemudian menghasilkan warna jingga, warna biru dan
kuning yang akan menciptakan warna hijau (karena itu hijau tidak
menjadi bagian dari warna primer), serta merah dicampur biru akan
berkombinasi menjadi warna ungu.
Warna tersier
Warna tersier merupakan hasil pencampuran dari salah satu warna
sekunder. Kelompok warna ini
umumnya disebut
sebagai warna
dengan kecenderungan mendekati warna lain. Contoh dari warna
tersier adalah
hijau kebiru-biruan yang merupakan campuran dari
warna kuning dengan hijau.
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter