21
mengalami penyempitan makna. Sastra romantis pun diartikan sebagai genre
sastra yang berisi kisah-kisah asmara yang indah dan penuh oleh kata-kata
yang memabukkan perasaan,
Sejarah romantisme, yakni sebuah gerakan di
dunia seni yang berawal pada abad ke-19.
Gerakan ini memfokuskan diri pada hal-hal yang berhubungan dengan
emosi (perasaan) dan kebebasan berimajinasi. Di Eropa, gerakan ini
dipelopori oleh sejumlah seniman, seperti William Blake, Lord Byron,
Samuel Taylor Coleridge, John Keats, Percy Bysshe Shelley, dan William
Wordsworth.
2.2.3 Romantisme Feodal
Romantisme dianggap sebagai aliran yang lebih mementingkan
penggunaan
bahasa yang indah, mengawang ke alam mimpi. Pengalaman
romantisme adalah pengalaman yang hanya terjadi dalam angan-angan,
seperti lamunan muda-mudi dengan kekasihnya.
Aliran romantisme ini
menekankan kepada ungkapan perasaan sebagai dasar perwujudan pemikiran
pengarang sehingga pembaca tersentuh emosinya setelah membaca ungkapan
perasaannya. Untuk mewujudkan pemikirannya, pengarang menggunakan
bentuk pengungkapan yang seindah-indahnya dan sesempurna-sempurnanya.
Aliran romantisme
biasanya dikaitkan dengan masalah cinta karena masalah
cinta memang membangkitkan
emosi. Tetapi anggapan demikian tidaklah
selamanya benar.
Aliran romantic mengutamakan rasa, sebagai lawan aliran realisme.
pengarang romantis mengawang kealam khayal, lukisannya indah membawa
pembaca kealam mimpi. Yang dilukiskannya mungkin saja terjadi, tetapi
semua dilukiskan dengan mengutamakan keharuan rasa para pembaca. Bila
seseorang berada dalam keadaan gembira, maka suasana sekitarnya harus
pula memperlihatkan suasana yang serba gembira, hidup, berseri-seri.
Demikian juga sebaliknya. Kata-katanya pilihan dengan perbandingan-
perbandingan yang muluk-muluk.
|