4
harus mengganti fungsi indera pengelihatan dengan indera-indera lainnya
untuk mempersepsi lingkungannya.
2.2.4
Faktor-faktor penyebab ketunanetraan
Gangguan pengelihatan yang mengarah pada ketunanetraan dapat
terjadi pada siapa saja, tidak perduli latar belakang, entis, gender, bahkan
umurnya. Menurut DITPLB (2006) berikut adalah faktor-faktor penyebab
ketunanetraan:
a.
Pre-natal
Faktor penyebab ketunanetraan pada masa pre-natal sangat erat
hubungannya dengan masalah keturunan dan pertumbuhan seorang anak
dalam kandungan, antara lain:
-
Gangguan sewaktu Ibu hamil
-
Penyakit menahun seperti TBC, sehingga merusak sel-sel darah
tertentu selama pertumbuhan janin dalam kandungan.
-
Infeksi atau luka yang dialami oleh ibu hamil akibat terkena rubella
atau cacar air, dapat menyebabkan kerusakan pada mata, telinga,
jantung dan sistem susunan saraf pusat pada janin yang sedang
berkembang.
-
Infeksi karena penyakit kotor, toxoplasmosis, trachoma dan tumor.
Tumor dapat
terjadi pada otak yang berhubungan dengan indera
penglihatan atau pada bola mata itu sendiri.
-
Kurangnya vitamin tertentu, dapat menyebabkan gangguan pada mata
sehingga hilangnya fungsi penglihatan.
b.
Post-natal
Penyebab ketunanetraan yang terjadi pada masa post-natal dapat terjadi
sejak atau setelah bayi lahir antara lain:
-
Kerusakan pada mata atau saraf mata pada waktu persalinan.
-
Pada waktu persalinan, ibu mengalami penyakit gonorrhoe, sehingga
baksil gonorrhoe menular pada bayi, yang pada akhirnya setelah bayi
lahir mengalami sakit dan berakibat hilangnya daya penglihatan.
-
Mengalami penyakit mata yang menyebabkan ketunanetraan,
misalnya: Katarak, Glukoma, dll.
|