| 
 positif. Namun beliau tetap teguh pada  
pendiriannya untuk tidak  
membiarkan Portugis mengambil rempah-rempah. Serangan kedua pun  
tidak berhasil. Jepara kalah dalam teknologi persenjataan. Meski  
demikian karena kegagahannya memimpin pertempuran itu, Ratu  
Kalinyamat disebut sebagai Rainha da Japara, senhora poderose erica;  
yang artinya Ratu Jepara, wanita yang kaya dan berkuasa.  
b.   
Malahayati  
Penakluk bahari dari daratan Serambi Mekah yang bernama asli  
Keumala Hayati ini berasal dari keluarga militer. Ayah dan kakeknya  
adalah laksamana yang mengabdi pada Kesultanan Aceh Darussalam.  
Sedari kecil Malahayati mencintai dunia bahari dan memutuskan untuk  
menjadi pelaut handal dengan mengenyam pendidikan militer.   
Sepeninggal suaminya dalam perang, Malahayati bertekad untuk  
tidak mundur melawan Portugis saat itu. Ia membentuk barisan janda  
muda, yang ditinggal mati syahid oleh suaminya, bernama Inong Balee.  
Malahayati berhasil melatih 2.000 wanita janda ini menjadi pasukan  
marinir yang tangguh.  
Kehebatan Malahayati memimpin angkatan perang terkenal ke  
seluruh dunia. Beliau berhasil menjaga stabilitas Selat Malaka selama  
masa jabatannya sebagai Laksamana Kerajaan Aceh di bawah  
kepemimpinan Sultan Alaiddin Ali Ariyat Syah IV Saidil Mukammil  
(1589-1604).  
c.   
Safiatuddin  
Sultanah Safiatuddin merupakan penguasa  
perempuan pertama  
dalam sejarah kesultanan Aceh dengan masa jabatan yang cukup lama  
selama 59 tahun. Pada masa pemerintahannya Aceh meraih kejayaan di  
bidang ilmu pengetahuan, dengan giatnya penulisan literatur sastra,  
agama, dan pemerintahan pada zaman itu. Sultanah Safiatuddin  
diangkat menjadi penguasa menggantikan tahta suaminya yang wafat.  
 |