Kain tapis merupakan salah satu jenis kerajinan tradisional Lampung. Kain
Tapis bagi masyarakat adat Lampung memiliki makna simbolis sebagai
lambang kesucian yang dapat melindungi pemakainya dari segala kotoran dari
luar. Selain itu dalam pemakainanya, kain tapis juga melambangkan status
sosial sang pemakai. Makna simbolis kain tapis terdapat pada kesatuan utuh
betuk motif yang diterapkan, serta bidang warna kain dasar sebagai wujud
kepercayaan yang melambangkan kebesaran Pencipta Alam. Kain tapis
merupakan pakaian resmi masyarakat adat Lampung dalam berbagai upacara
adat dan keagamaan, dan merupakan perangkat adat yang serupa pusaka
keluarga.
Motif kain tapis yaitu kait dan kunci, pohon hayat, dan bangunan yang
berisikan roh manusia yang telah meninggal dunia. Kemudian juga terdapat
motif binatang, matahari bulan serta bunga melati. Kemudian tenun kain tapis
dibuat bertingkat, disulam dengan benang sutra putih yang disebut kain tapis
Inuh. Hiasan-hiasan yang terdapat pada kain tenun Lampung juga memiliki
unsur-unsur yang sama dengan ragam hias di daerah lain. Hal tersebut terlihat
dari unsur-unsur pengaruh tradisi Neolitikum yang beredar di Indonesia.
Masuknya agama Islam di Lampung yang memperkaya perkembangan
kerajinan tapis, walaupun unsur baru tersebut telah berpengaruh, tetapi unsur
yang lama tetap dipertahankan. Adanya komunikasi dan lalu lintas antar
kepulauan Indonesia sangat memungkinkan penduduknya mengembangkan
suatu jaringan maritim yang menyebabkan terbentuknya motif pada kain tapis
Lampung.
2.1.2.
Profil Khalayak
1.
Demografi
Jenis Kelamin
: Pria dan wanita
Usia
: 18-50 tahun
Status Sosial
: A dan B
|