![]() 1. Describle (mampu mendeskripsikan)
2. Memorable (mudah untuk diingat)
3. Effective without color (efektif walaupun tanpa warna)
4. Scalable (dapat di skala)
5. Relevant (tepat penggunaannya)
Teori Warna
Mengutip artikel dari situs http://dgi-indonesia.com/desain-grafis-
pada-kemasan/ yang ditulis oleh drs. AD Pirous MA (diakses tanggal 26
Maret 2012), mengatakan bahwa warna merupakan salah satu alat identitas
visual yang terkuat untuk sebuah perusahaan. Warna secara efektif dapat
menggungkapkan pesan, ide, atau sebuah gagasan tertentu tanpa
menggunakan tulisan ataupun bahasa.
Warna desain pada kemasan merupakan perangsang paling penting yang
menciptakan daya tarik visual dan daya tarik pada pelanggan (konsumen)
dan hal ini merupakan bagian yang sangat penting dari sebuah kemasan.
Pengunaan warna merupakan pusat dari seluruh proses desain kemasan, akan
tetapi harus digunakan sebagai suatu tujuan bukan semata-mata demi warna.
Hal yang harus dipertimbangkan pertama adalah prinsip dari persepsi,
kemudian kemasan produk, pasar dan kondisi penjualan. Warna dapat
membantu bagian yang vital dalam menciptakan citra visual dari sebuah
perusahaan, khususnya bila desain melibatkan merek dagang atau logo.
Warna mempunyai beberapa fungsi menurut artikel pengantar-
warna.blogsopt.com, seperti :
1. Fungsi Identitas, dimana orang mengenal sesuai dari warnanya, seperti
seragam, bendera, logo perusahaan dll.
2. Fungsi Isyarat, warna memberikan tanda-tanda atas sifat dan/ atau
kondisi, seperti merah dapat memberikan isyarat marah atau putih
mengisyaratkan menyerah
|