masalah. Individu dengan skor openness yang rendah memiliki pemikiran yang
sempit dan tidak menyukai adanya perubahan, dan rasa ingin tahu yan g rendah
pula. Menurut Costa & Widiger (dalam Moberg, 1999), didalam dimensi
opennes terdapat skala Fantasy (imajinasi yang tinggi dan aktif), Aesthetic
(Individu yan g memiliki apresiasi yang tin ggi terhadap seni dan keindahan),
Feelings (sadar akan emosi dan perasaannya), Action (Curiousity yang tinggi,
keinginan untuk mencoba hal baru), Ideas (berpikiran terbuka terhadap berbagai
hal dan ide-ide baru), Values (peduli terhadap nilai-nilai yang terkandung di
masyarakat)
4) Agreeableness (A)
McCrae & Costa (dalam Beaumont & Stout, 2003) mengindikasikan
individu dengan dimensi agreeableness sebagai seseorang yang ramah, lembut,
tidak menuntut, menghindari konflik, pen yabar, d an cenderung untuk mengikuti
orang lain. Dalam hubungan interpersonal individu dengan skor agreeableness
tinggi, ketika dihadapkan dengansuatu konflik, self-esteem mereka akan
cenderung menurun. Sedangkan orang-orang dengan tingkat agreeableness yang
rendah cenderung untuk lebih agresif dan kurang kooperatif. Terdap at 6 skala
yang ada dalam dimensi agreeableness, Trust(memiliki tingkat kepercayaan
terhadap orang lain), Straightforwardness (perilaku apa adan ya), Altruism
(memiliki keinginan untuk membantu oran g lain), Compliance (reaksi yang
muncul terhadap konflik interperson al), Modesty (sederhana dan rendah hati),
Tender-mindedness (peduli terhadap orang lain).
5) Conscientiousness (C)
Conscientiousness yang ditunjukkan dengan ciri seperti individu yang
pekerja keras, taat pada aturan dan norma/disiplin, ambisius, teratur, berorientasi
pada prestasi, tertib, efisien, teror ganisir, dan bertanggung jawab. Perencanaan
yang matang, p engorganisasian yang efektif, dan manajemen waktu yang
efisien memungkinkan seorang individu untuk memiliki lebih banyak dalam
|