Home Start Back Next End
  
2.3 Motivasi Berprestasi 
2.3.1 Pengertian motivasi berprestasi
Menurut  Silva  III  dan  Weinberg  (1984),  mengatakan  bahwa  untuk  menjadi 
pelatih  yang  baik  maka  seseorang  harus  menjadi  motivator  yang  baik,  karena  yang 
menentukan  prestasi  seorang  atlet  pada  akhirnya  adalah  atlet  itu  sendiri  bukan  sang 
pelatih  dan  pelatih  han ya  lebih  banyak  memberikan  bimbingan,  petunjuk  serta 
dorongan-dorongan. Menurut Thomas  F.  Staton  (1968), seseorang belajar  hanya  bila  ia 
memiliki  kemauan  untuk  belajar.  Kemauan  dalam  belajar  ini  menunjukan  bahwa 
individu  yang  bersangkutan  mempunyai  motivasi  untuk  belajar.  Dalam  proses  latihan 
mungkin  pelatih  sudah  merasa  memberikan  pelajaran  atau   latihan  dengan  sebaik-
baiknya dalam membina anak asuhnya,  tetapi  bila anak  asuhnya tersebut  tidak memiliki 
motivasi  untuk belajar atau berlatih maka hasil  yang didapatkan tidak akan memuaskan. 
Atlet  tanpa  memiliki  motivasi  untuk  berprestasi  akan  sulit  untuk  didorong  berprestasi 
(Setyobroto, 2002). 
Motivasi  berasal  dari  bahasa  latin  yaitu  movere  yang  memiliki  arti 
“menggerakan”  (to move). Terdapat  beberapa rumusan terkait 
motivasi (dalam Winardi, 
2008), yaitu: 
“Motivasi  mewakili  proses-proses  psikologikal,  yang  menyebabkan  timbulnya, 
pengarahan  dan  terjadinya  persistensi  kegiatan-kegiatan  sukarela  yang  diarahkan  kea 
rah tujuan tertentu” (Mitchell, 1982). 
Definisi lain tentang motivasi menyatakan bahwa: 
“Motivasi  merupakan hasil  sejumlah  proses  yang  bersifat internal atau  eksternal 
bagi  seorang  individu,  yang  men yebabkan  timbulnya  sikap  entusiasme  dan  persistensi 
dalam hal melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu” (Gray,dkk.,1984). 
Beberapa  ahli  menyatakan  bahwa  motivasi  perlu  memusatkan  perhatian  pada 
faktor-faktor  yang  menimbulkan  dan  mengarahkan  aktivitas-aktivitas  seseorang 
(Atkinson,  1964).  Adapula  pendapat  yang  menyatakan  bahwa  motivasi  berkaitan 
dengan  bagaimana  perilaku  diawali,  dienerji,  dipertahankan,  diarahkan,  dihentikan  dan 
jenis  reaksi  subjektif  macam  apa  terdapat  di  dalam  organisme  yang  bersan gkutan 
sewaktu  segala  hal  yang  dikemukakakan  berlangsun g  (Jones,  1955).  Motivasi 
(Santrock,2010)  adalah  proses  yang  memberikan  semangat,  arah  dan  kegigihan 
perilaku. Den gan kata lain perilaku yang termotivasi adalah perilaku  yang penuh energi, 
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter