35
3. Biaya Tertanam (sunk cost)
Biaya tertanam ad alah biaya yang telah terjadi dan tidak dapat diubah
oleh keputusan apa pun yang dibuat saat ini atau pun masa yang akan
datang. Biaya tertanam bukanlah biaya diferensial, oleh karenanya
biaya tertanam dapat diabaikan dalam pembuatan keputusan.
2.2.8. Sistem Perhitungan Biaya
Menurut Carter dan Usry yang diterjemahkan oleh Krista (2006: 155),
tujuan penting dari sistem perhitungan biaya manapun adalah untuk
menentukan biaya dari barang atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan.
Sistem perhitungan biaya sebaiknya ekonomis untuk dioperasikan dan
membebankan sejumlah biaya ke setiap produk sedemikian rupa sehingga
merefleksikan biaya dari sumber daya yang digunakan untuk memproduksi
produk tersebut. Ada dua sistem akumulasi biaya, yaitu:
1. Sistem Perhitungan Biaya berdasarkan Pesanan (Job Order Costing)
(2006: 127).
Dalam sistem perhitungan biaya berdasarkan pesanan (Job Order Costing
atau Job Costing), biaya produksi diakumulasikan untuk setiap pesanan
(job) yang terpisah; suatu pesanan adalah output yang diidentifikasikan
untuk memenuhi pesanan pelanggan tertentu atau untuk mengisi kembali
suatu item dari persediaan. Untuk menghitung biaya berdasarkan pesanan
secara efektif, pesanan harus dapat diidentifikasikan secara terpisah. Agar
rincian dari perhitungan biaya berdasarkan pesanan sesuai dengan usaha
yang diperlukan, harus ada perbedaan penting dalam biaya per unit suatu
pesanan dengan pesanan lain.
2. Sistem Perhitungan Biaya berdasark an Proses (Process Costing) (2006:
156).
Dalam sistem perhitungan biaya berdasarkan proses, bahan baku, tenaga
kerja, d an overhead pabrik dibebankan ke pusat biaya. Biaya yang
dibebankan ke setiap unit ditentukan dengan membagi total biaya yang
dibebankan ke pusat biaya dengan total unit yang diproduksi. Pusat biaya
biasanya adalah departemen, tetapi bisa juga pusat pemrosesan dalam satu
departemen. Persyaratan utama adalah semua produk yang diproduksi
|