![]() 8
Taylo r III, 2011, p. 361). Persamaan yang digunakan untuk menghitung MSE
adalah sebagai berikut (Render, 2012, p.183):
Keterangan:
MSE = Mean Square of Error
forecast error = selisih antara hasil peramalan dengan p ermintaan aktual
n = jumlah kesalahan peramalan
2.1.3.3 Mean Absolute Percentage of Error (MAPE)
Mean Absolute Percentage of Error atau MAPE adalah pengukuran untuk
ketidaktepatan peramalan yang menghitung peresentasi kesalahan dari
peramalan, lebih mudah dipahami karena dalam bentuk persentasi (Baroto,
2002, p.49). Persamaan yang digunakan untuk menghitung MAPE adalah
sebagai berikut (R ender, 2012, p.183):
Keterangan:
MAPE = Mean Absolute Percentage of Error
forecast error = selisih antara hasil peramalan dengan p ermintaan aktual
actual = permintaan aktual
n = jumlah kesalahan peramalan
2.2 Persediaan
Pengendalian dan pemeliharaan persediaan merupakan permasalahan
umum bagi organisasi dalam berbagai sektor ekonomi dan industri. Persediaan
atau inventori adalah b ahan mentah, b arang d alam proses, barang jadi, bahan
pembantu, bahan pelengkap, kompon en yang disimpan dalam antisipasin ya
terhadap pemenuhan per mintaan (Baroto, 2002, p.52).
Persediaan adalah komp onen, bahan, atau produk jadi yang tersedia di
tangan, menunggu untuk digunakan atau
dijual. Istilah persediaan sendiri dapat
digunakan dalam beberapa perbedaan seperti (Tersine, 1994, pp.2-3):
1. Persediaan bahan baku di tangan (stock on hand) pada waktu tertentu (aset
yang dapat dilihat, diukur, dan dihitung).
2. Daftar persediaan secara fisik.
3. Jumlah item di tangan.
4. Nilai persediaan barang yang dimiliki oleh organisasi pada saat waktu
tertentu (untuk perekaman keuangan dan akuntansi).
Untuk menjaga keseimbangan permintaan dengan penyediaan bahan baku
dan waktu proses diperlukan persediaan, sehingga terdapat emp at faktor yang
dijadikan sebagai fungsi perlunya persediaan yaitu (Yamit, 2005, pp.5-6):
1. Faktor waktu, menyangkut lamanya proses produksi dan distribusi sebelum
barang jadi sampai kepada konsumen. Persediaan dilakukan untuk
memenuhi kebutuhan selama waktu tunggu (lead time).
2. Faktor ketidakpastian waktu, berasal dari supplier menyebabkan
perusahaan memerlukan persediaan agar tidak menghambat proses produksi
maupun keterlambatan pengiriman kepad a konsu men.
|